
Kebanggaan Petani Babulu dengan Padi Lokal Sri Mulia
Petani di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur menunjukkan keberhasilan luar biasa dalam mengembangkan varietas padi lokal yang bernama Sri Mulia. Hasil panen rata-rata mencapai 4,44 ton gabah per hektare, sebuah pencapaian yang patut dibanggakan.
Padi lokal Sri Mulia ini tumbuh di lahan sulfat masam, yaitu jenis tanah yang memiliki tingkat keasaman tinggi serta kandungan pirit dan aluminium yang sangat ekstrem. Meskipun kondisi tanahnya cukup menantang, varietas ini tetap menjadi pilihan utama petani karena adaptasinya terhadap lingkungan setempat dan perannya dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Kegiatan panen raya yang digelar oleh Gapoktan Karya Tani Mulia pada Senin (18/8/2025) berlangsung secara sederhana namun penuh makna. Di tengah hamparan sawah yang hijau, para petani bersama perangkat desa, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar menggelar doa bersama sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil panen yang memuaskan.
Momen ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi simbol semangat kolektif dalam menjaga ketahanan pangan dari desa. Dengan adanya kegiatan seperti ini, kesadaran akan pentingnya pertanian lokal semakin meningkat.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto menyampaikan bahwa capaian ini meneguhkan kualitas padi lokal. Ia menekankan bahwa Sri Mulia telah terbukti produktif dan memberikan harapan besar bagi masa depan pertanian di wilayah tersebut. "Harapan kami, ke depan petani semakin percaya diri menjadikan Babulu sebagai sentra padi unggulan," ujarnya.
Bupati Penajam Paser Utara Mudyat Noor juga menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah prioritas utama pemerintah daerah. Ia menilai tidak ada yang mustahil dalam upaya meningkatkan produksi pangan. "Dari padi lokal, kita bisa melangkah ke level internasional, asalkan semua pihak bersatu mendukung petani," katanya.
Sementara itu, Kepala BRMP Kaltim Ahmad Hamdan menilai varietas lokal Babulu memiliki prospek yang lebih luas. Ia menilai bahwa dengan pendampingan yang tepat, bukan tidak mungkin padi lokal ini dapat menembus pasar internasional. "Ini merupakan langkah awal yang positif untuk memperluas jangkauan pasaran," ujarnya.
Acara panen raya ditutup dengan pemotongan tumpeng dan panen simbolis di lahan milik warga. Momentum ini memberikan semangat tambahan bagi petani Babulu, sehingga “Sri Mulia” tidak hanya menjadi varietas lokal, tetapi juga menjadi modal nyata menuju kemandirian pangan di PPU.
Dengan adanya peningkatan hasil panen dan dukungan dari berbagai pihak, harapan besar diarahkan agar padi lokal Babulu dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Ini membuktikan bahwa dengan kerja sama dan komitmen, petani dapat mencapai prestasi yang luar biasa.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!