
Kecemasan di Kalangan Remaja Akibat Perilaku yang Terekam di Media Sosial
Dalam era informasi yang sangat cepat dan luas, perilaku remaja semakin rentan terpapar oleh berbagai bentuk pengaruh. Terlebih dengan maraknya media sosial, kejadian-kejadian yang sebelumnya bisa diatasi secara internal kini justru menjadi sorotan publik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terutama dalam konteks pendidikan dan pembentukan karakter.
Beberapa fenomena seperti tawuran, bullying, hingga tindakan tidak pantas akibat pergaulan bebas sering kali muncul sebagai ancaman bagi generasi muda. Dampaknya tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga dapat merusak citra dan nilai-nilai moral yang seharusnya ditanamkan pada masa pertumbuhan anak-anak.
Salah satu kasus terbaru yang memicu perhatian adalah sebuah video berdurasi 36 detik yang menampilkan dua pelajar bermesraan di dalam minimarket. Kejadian tersebut terjadi di Jombang, tepatnya di kawasan Jalan Kusuma Bangsa. Video yang diambil dari kamera CCTV itu viral di berbagai platform media sosial, sehingga menyebabkan perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Dalam rekaman tersebut, dua siswa terlihat sedang berciuman di area minimarket sementara masih mengenakan seragam sekolah lengkap dengan tas ransel. Seorang siswa laki-laki terlihat menggunakan seragam olahraga merah dipadu batik, sedangkan siswi perempuan mengenakan seragam hijau dengan jilbab senada. Mereka tampak tidak peduli terhadap lingkungan sekitar, sehingga memperkuat kesan bahwa kejadian ini tidak hanya melanggar aturan sekolah, tetapi juga norma sosial.
Pihak sekolah tidak tinggal diam setelah mengetahui kejadian ini. Salah satu SMK swasta di Jombang, yang memiliki kepala sekolah dengan inisial W, mengonfirmasi bahwa salah satu siswa dalam video tersebut adalah muridnya. Menurut W, kejadian tersebut sudah diketahui sejak Agustus 2025. Setelah video tersebut sampai ke pihak sekolah, langkah segera diambil. Siswa bersangkutan beserta orang tuanya dipanggil untuk dimintai keterangan.
Hasilnya, keluarga memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah. Setelah itu, siswa tersebut pindah ke Magetan, tinggal bersama neneknya, dan melanjutkan studinya di sana. Sementara itu, siswi yang terekam dalam video diduga berasal dari salah satu SMK negeri di Jombang, meskipun hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak sekolah terkait.
Kasus ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya pembinaan karakter remaja. Selain aspek akademik, pendidikan moral dan pengawasan yang lebih ketat harus diperkuat. Ruang publik yang digunakan untuk tindakan tidak pantas harus menjadi alarm bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk lebih waspada dan aktif dalam membimbing generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam perilaku yang tidak sesuai.
Dengan meningkatnya penggunaan media sosial, penting bagi semua pihak untuk saling bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan positif bagi perkembangan remaja. Pendidikan moral di luar kelas tidak boleh diabaikan, karena hal ini akan berdampak jangka panjang terhadap kehidupan sosial dan moral bangsa.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!