
Tren Pasar Keuangan Global 2025 dan Aplikasi Trading yang Banyak Digunakan di Indonesia
Tahun 2025 menjadi momen penting bagi pasar keuangan global. Meski sempat menghadapi ketidakpastian akibat kebijakan makroekonomi, baik saham maupun aset digital berhasil menunjukkan pertumbuhan positif. Data dari platform TradingView pada 14 Agustus 2025 menunjukkan bahwa indeks S&P 500 naik sebesar 9,5%, sementara Bitcoin (BTC) meningkat sebesar 30,3% dan Ethereum (ETH) tumbuh hingga 42,5% sejak awal tahun. Optimisme ini semakin memperkuat dengan harapan bahwa The Federal Reserve akan melakukan pemangkasan suku bunga pada September 2025, yang diperkirakan menjadi katalis untuk pertumbuhan bisnis dan investasi global.
Momentum ini tidak hanya dirasakan oleh investor di Amerika Serikat, tetapi juga di Indonesia, di mana minat terhadap aplikasi trading lintas kelas aset meningkat pesat. Berikut adalah lima aplikasi trading yang paling banyak digunakan oleh investor Indonesia pada tahun 2025.
1. Pluang – Ekosistem Investasi Terlengkap
Pluang menjadi salah satu aplikasi trading terpopuler dengan lebih dari 12 juta pengguna. Aplikasi ini telah diawasi oleh Bappebti dan OJK, serta menyediakan lebih dari 1.000 produk investasi yang mencakup crypto, saham Amerika, ETF, reksa dana, hingga emas. Keunggulan utama Pluang termasuk:
- Trading saham AS 24 jam penuh (Senin–Sabtu), sehingga investor tidak perlu menunggu jam buka Wall Street.
- USD Yield hingga 4,13% per tahun, membuat saldo dolar tetap tumbuh meski belum digunakan.
- Leverage hingga 25× untuk crypto futures dan 4× untuk saham Amerika, lengkap dengan fitur pro seperti stop loss dan take profit.
- Resmi berlisensi sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PADK) dari OJK.
- Pluang Academy menyediakan edukasi finansial dalam bentuk video dan artikel, cocok untuk pemula maupun trader berpengalaman.
2. Tokocrypto – Exchange Kripto Populer
Sebagai salah satu exchange kripto terbesar di Indonesia, Tokocrypto menawarkan lebih dari 400 koin/token yang dapat diperdagangkan. Fitur unggulannya meliputi Earn/Staking untuk mendapatkan passive income, serta berbagai jenis order seperti Limit, Stop-Limit, dan OCO guna membantu trader mengatur risiko. Selain itu, Tokocrypto diawasi oleh Bappebti, sehingga aspek keamanan dan legalitasnya terjamin.
3. Reku – Fokus Kripto dan Saham Amerika
Reku menghadirkan lebih dari 150 aset kripto dan kini memperluas akses ke saham Amerika serta ETF. Produk andalan Reku adalah Reku Packs, yaitu kurasi portofolio otomatis sesuai profil risiko pengguna. Selain itu, tersedia Reku Futures dengan leverage hingga 25× dan keamanan yang diperkuat melalui autentikasi ganda serta kustodian global.
4. Stockbit – Komunitas Saham Domestik
Stockbit menjadi pilihan utama bagi investor yang fokus pada pasar modal Indonesia. Aplikasi ini menggabungkan komunitas diskusi, riset, dan eksekusi dalam satu platform. Fitur andalannya termasuk Screener dan Fundachart untuk analisis fundamental saham, integrasi langsung dengan RDN BCA dan Bank Jago untuk kemudahan transaksi, serta riset saham terkurasi yang memudahkan investor pemula memahami pasar.
5. MIFX – Broker Forex dan Komoditas
MIFX adalah broker forex dan komoditas berizin sejak tahun 2000, menjadikannya salah satu pemain tertua di Indonesia. Aplikasi ini menawarkan akses ke forex, emas, dan CFD dengan leverage hingga 1:500. Keunggulannya termasuk dukungan platform mobile, MetaTrader 4 dan 5, fitur akun demo untuk latihan trading, sinyal trading harian, serta edukasi melalui MIFX Academy.
Keunggulan dan Kekurangan Aplikasi Trading
Setiap aplikasi memiliki keunggulan masing-masing. Pluang unggul dalam ekosistem terlengkap, termasuk saham AS, crypto, dan emas. Tokocrypto dan Reku menjadi pilihan utama pecinta kripto. Stockbit fokus di pasar modal Indonesia dengan fitur komunitas yang kuat. MIFX menawarkan keandalan dalam forex dan komoditas dengan pengalaman panjang.
Namun, setiap aplikasi juga memiliki kekurangan. Risiko leverage tinggi di Pluang dan Reku membutuhkan manajemen risiko ketat. Tokocrypto dan Reku lebih cocok untuk investor kripto, kurang relevan bagi yang fokus saham domestik. Stockbit terbatas pada saham lokal, tidak ada akses ke crypto. MIFX lebih menuntut pemahaman teknis forex, sehingga kurang ramah untuk pemula.
Tren positif pasar keuangan global 2025 memberi peluang besar bagi investor. Dari Pluang yang menyajikan ekosistem terlengkap, Tokocrypto dan Reku dengan fokus kripto, Stockbit untuk saham domestik, hingga MIFX sebagai broker forex berpengalaman—setiap aplikasi menghadirkan keunggulannya masing-masing. Dengan hadirnya regulasi dari Bappebti dan OJK, kepercayaan terhadap aplikasi trading di Indonesia semakin kuat. Investor hanya perlu menyesuaikan pilihan dengan profil risiko, modal, serta instrumen yang diminati.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!