Teguran Awan Feast Saat Polisi Pukul Penonton Bawa Bendera One Piece, Sebut Bangsa Besar

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Awan Feast Kritik Aksi Polisi yang Memukul Penonton Konser

Bassist grup band Feast, Fadli Fikriawan atau dikenal dengan nama Awan, menunjukkan kekecewaannya terhadap tindakan aparat kepolisian yang memukul penonton saat konser R-I Fest di Parkir Barat JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/8/2025) pukul 21.40 WIB. Awan menganggap bahwa aksi tersebut tidak perlu dilakukan karena para penonton hanya sedang melakukan moshing sambil membawa bendera One Piece.

Moshing adalah gaya ekstrem dalam konser musik, khususnya untuk genre rock dan metal, di mana penonton saling mendorong atau membanting badan dalam area tertentu yang disebut "mosh pit". Awan menegur polisi tersebut untuk bersikap tenang dan tidak menggunakan kekerasan terhadap penonton yang berada di area tersebut.

Peristiwa ini kemudian viral di media sosial, termasuk diunggah oleh akun Instagram @LBJ_Jakarta. Dari atas panggung, Awan menyampaikan pendapatnya dengan tegas. Ia mengatakan bahwa penonton yang moshing biasa saja, dan tidak perlu dipukul. Ia juga menyebutkan bahwa petugas itu dibayar oleh orang-orang yang hadir di konser tersebut.

Kritik Terhadap Aparat dan Sosialisasi Keamanan

Awan menyoroti pentingnya sikap tenang dari aparat kepolisian selama acara konser. Menurutnya, jika tidak ada tindakan pencurian, maka tidak perlu melakukan pemukulan. Ia juga mengingatkan bahwa penonton konser masih dalam usia muda, sehingga perlu diberi pengertian dan kesadaran akan tata cara berpartisipasi yang baik.

"Ekspresif aja, lu ngadep sini balik panggung biarin aja udah kalau selama ga ada yang maling, kalau maling lu pukulin kalau moshing jangan," ujar Awan, yang langsung mendapat respons positif dari penonton.

Ia juga menyampaikan kekesalannya terhadap kejadian pemukulan yang masih terjadi menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Awan menyinggung pajak yang ditarik dari rakyat, dan menilai bahwa negara besar seharusnya tidak takut pada simbol-simbol seperti bendera One Piece.

"Katanya bangsa yang besar tapi takut sama bendera One Piece," katanya.

Profil Singkat Awan

Awan merupakan bassist dari grup band Feast. Dikutip dari akun Instagram pribadinya @ffikriawan, ia memiliki hobi berlari. Ia bahkan pernah mengunggah video tentang alasan dirinya berlari. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bahwa lari memberinya ketenangan, kesenangan, dan ruang untuk dirinya sendiri.

Selain sebagai musisi, Awan juga bekerja sebagai Manajer Komunikasi dan Pemasaran di sebuah perusahaan musik bernama Sun Eater. Ia juga dikenal sebagai penulis naskah lepas. Sebelum menjadi musisi, Awan pernah bekerja sebagai copywriter di BesokSabtu, Ogilvy Indonesia, Creative Strategist di Think. Web, dan Social Media Officer di Mirum Agency Jakarta.

Awan lulus dari program Ilmu Komunikasi (Periklanan) di Universitas Indonesia.

Tentang Band Feast

Band Feast didirikan sejak tahun 2013 dan mulai mendapat perhatian setelah merilis album penuh perdana mereka, Multiverses, pada tahun 2017. Album ini mencerminkan latar belakang musikal dari lima personel band yang memiliki latar belakang berbeda.

Anggota band ini terdiri dari Daniel Baskara Putra (vokal, synth), Adnan Satyanugraha Putra (gitar), Dicky Renanda Putra (gitar), Fadli Fikriawan Wibowo (bass), dan Adrianus Aristo Haryo (drum). Musik yang dihasilkan oleh band ini mencerminkan variasi genre yang dimiliki oleh masing-masing anggota.