Tangis Pemain Drumband MTsN 7 Jambi Saat Musik Keras Kalahkan Suara Ultah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kehancuran Harapan dan Kekecewaan di Acara HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Di tengah perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Pendopo Uni 4, Kecamatan Sungai Bahar, Jambi, sebuah momen yang seharusnya penuh semangat justru berubah menjadi pengalaman menyedihkan bagi para pemain drumband dari MTsN 7 Sungai Bahar, Muaro Jambi. Mereka yang telah berlatih keras selama berminggu-minggu untuk tampil sempurna, akhirnya harus menghadapi situasi yang membuat hati mereka hancur.

Pada saat penampilan sedang berlangsung, suasana tiba-tiba berubah. Tanpa diduga, panitia acara memutar lagu ulang tahun dengan suara yang sangat keras hingga menenggelamkan suara alat musik drumband. Lagu tersebut diduga dimainkan untuk merayakan ulang tahun istri Camat Sungai Bahar, Agus Riyadi. Video yang merekam kejadian ini kemudian viral di media sosial, menunjukkan para siswa yang terlihat menangis tersedu-sedu di lapangan.

Tidak hanya siswa, para guru dan orang tua yang hadir juga ikut terpukul oleh kejadian ini. Salah satu orang tua merekam momen pilu tersebut dan membagikannya ke media sosial. Dalam rekaman itu, ia terdengar berkata, "Sudah enggak apa-apa, sudah enggak apa-apa. Enggak usah tampil lagi, enggak usah tampil lagi, udah enggak usah. Biar ku upload di medsos."

Kekecewaan tidak hanya datang dari siswa dan guru, tetapi juga dari wali murid. Mereka menegaskan bahwa latihan yang dilakukan para siswi drumband bukanlah sesuatu yang singkat. "Jika akhirnya anak-anak tidak dihargai, semua dipaksa berhenti di tengah penampilan, tentu mereka kecewa!" ujar salah satu orang tua dengan suara pilu.

Ketika anggota drumband melangkah masuk ke lapangan, mereka dibuat kaget oleh intro lagu “Selamat Ulang Tahun” yang diputar tanpa izin. MC acara pun memperkenalkan penampilan drumband, namun suara musik ulang tahun itu semakin menguat hingga suara alat musik para siswa tenggelam. Alih-alih menikmati permainan drumband, panitia dan MC justru asyik mengucapkan selamat ulang tahun untuk istri camat.

"Selamat ulang tahun, semoga bahagia selalu," suara MC terdengar dari kejauhan. Kebingungan menyelimuti para pemain drumband. Mereka akhirnya berhenti bermain dan membubarkan diri, meski belum selesai tampil. Video tangisan mereka terus beredar luas di media sosial, menimbulkan empati dari berbagai pihak.

Beberapa netizen memberikan komentar yang penuh dukungan. Akun Facebook Marisa Arifiyanti menulis, "Semangat buat pemain drumband MTsN 7 Sungai Bahar 2... kalian udah hebat meskipun kecewa saat tampil.. pulang dengan tangisan.. sampai terpaksa dihentikan pas kalian tampil karena kalian gak dihargai.. mereka yang mengundang tapi mereka juga yang mengecewakan."

Akun lain, Juned Dangduters, mempertanyakan sikap panitia yang mengabaikan nilai sopan santun dan adab dalam acara resmi. "Lalu... dimanakah letak sebuah Adab? Berilmu tapi tidak beradab. Sebuah karya yang dikesampingkan, kepentingan pribadi yang lebih diutamakan, momen yang tidak pantas dan tidak tepat," tulisnya.

Insiden ini juga mengundang reaksi keras dari Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, yang juga Ketua Umum Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Provinsi Jambi. Ia menyerukan agar Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno, segera turun tangan menangani kasus ini. "Pak Bupati BBS, insya Allah bijaksana. Saya yakin beliau akan kroscek ulang kepada pihak kecamatan dan juga Kadis Pendidikan Muaro Jambi yang juga ketua PDBI Muaro Jambi, kenapa insiden ini bisa terjadi? Mungkin ada miss komunikasi antara camat dan stafnya," ungkap Ivan Wirata.

Ia mengingatkan agar kejadian ini tidak terulang dan memperhatikan dampak psikologis yang dialami anak-anak. "Namun apapun itu, jangan terulang lagi lah kasihan anak-anak gara-gara ulah oknum staf," tambahnya. Kekhawatiran terbesar Ivan adalah trauma yang mungkin dialami para siswa drumband MTsN 7 Sungai Bahar pasca kejadian ini. Oleh sebab itu, ia berencana mengunjungi mereka untuk memberikan dukungan moral.