Ivan Menghina Panitia HUT RI di Jambi, Drum Band SMP Gagal Tampil Demi Ultah Istri Camat

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Drum Band MTsN 7 Sungai Bahar Gagal Tampil, Siswa Menangis Karena Kelakuan Panitia

Siswa drum band dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 7 Sungai Bahar di Jambi mengalami kekecewaan besar setelah gagal tampil dalam acara perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Acara tersebut digelar di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, pada hari Minggu (17/8/2025). Padahal, mereka telah diundang untuk tampil dan memeriahkan perayaan tersebut.

Dari video yang beredar di media sosial, terlihat para siswa menangis karena sedih dan kecewa. Warga yang hadir mencoba menenangkan mereka dengan berkata, "Sudah nggak apa-apa. Nggak usah tampil lagi, biar nanti aku upload di medsos." Meski hanya tampil sebentar, akhirnya panitia memutarkan lagu Selamat Ulang Tahun dari band Jamrud. Di atas panggung, panitia tampak asyik berjoget sementara warga memberikan sorakan antusias.

Kejadian ini menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Provinsi Jambi, Ivan Wirata. Ia menyayangkan kejadian ini karena bisa berdampak buruk pada psikologis anak-anak. "Kegiatan drum band ini sangat positif, khususnya untuk perkembangan anak didik kita," ujarnya.

Menurut Ivan, drum band bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sarana pendidikan, karakter, kebersamaan, dan gotong royong bagi siswa. Orang tua juga turut berkontribusi dengan menyisihkan uang untuk membeli baju agar anaknya bisa tampil. Ia sangat khawatir jika kejadian ini dibiarkan, maka akan merusak psikologi anak-anak.

Ivan juga menyindir panitia yang dinilai tidak tahu waktu dan tempat. "Kalau mau cari muka sama atasan boleh saja, tapi jangan sampai merugikan orang lain," ujarnya dengan nada kesal. Ia meminta Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno, untuk segera bertindak agar hal serupa tidak terulang.

Selain itu, Ivan menyampaikan bahwa kejadian ini bisa mengurangi kreativitas siswa. "Saya yakin beliau (Bupati) akan kroscek ulang kepada pihak kecamatan dan Kadis Pendidikan Muaro Jambi yang juga ketua PDBI Muaro Jambi," katanya. Ia juga berencana mengunjungi tim drum band MTsN 7 Sungai Bahar untuk memberikan dukungan.

Drum band MTsN 7 Sungai Bahar bukanlah sembarangan. Mereka pernah meraih juara umum dalam Kejuaraan Daerah Open PDBI Provinsi Jakarta pada 20-18 Juli 2025 lalu. Dengan prestasi tersebut, kejadian ini menjadi sorotan publik.

Insiden Paskibraka di Mamasa, Sulawesi Barat

Di tempat lain, insiden serupa juga terjadi pada upacara HUT ke-80 RI di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) mengalami kegagalan saat ingin mengibarkan bendera Merah Putih. Bendera terbalik saat hendak dikibarkan, membuat para anggota Paskibraka menangis setelah upacara selesai.

Ketua Panitia Peringatan HUT RI Pemkab Mamasa, Welem, meminta maaf atas kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa insiden ini merupakan kesalahan teknis dan bukan disengaja. "Persiapan para anggota Paskibraka sudah sangat matang setelah menjalani latihan selama 12 hari," ujarnya.

Welem menambahkan bahwa saat latihan, anggota Paskibraka tampil prima, namun saat acara berlangsung, mereka menjadi gugup. Ia langsung turun ke lapangan untuk memperbaiki posisi bendera. Setelah itu, upacara berlangsung lancar dan penurunan bendera di sore hari dilakukan dengan baik.

Bupati Mamasa bersama panitia langsung menenangkan para anggota Paskibraka yang masih pelajar SMA. "Memang membuat anak-anak trauma, tetapi kami memberikan penguatan bahwa kita manusia punya kelemahan dan ini di luar kesengajaan kita," ujar Welem.

Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya persiapan dan dukungan moral bagi para peserta upacara. Dengan adanya kejadian seperti ini, penting bagi pihak terkait untuk lebih waspada dan memberikan perlindungan yang optimal bagi generasi muda.