
Inisiatif Pertamina International Shipping dalam Melestarikan Ekosistem Laut Indonesia
PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan ekosistem laut Indonesia melalui program CSR yang diberi nama Marine BiodiverSEAty. Kali ini, PIS melakukan transplantasi 1000 fragmen terumbu karang di Ujung Teungku, Iboih, Sabang—sebuah wilayah yang berada di ujung terjauh barat Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
“Perlindungan laut tidak bisa dipisahkan dari kegiatan operasional kami. Saat ini kami menanam 1000 fragmen terumbu karang. Melalui program ini, kami ingin memastikan ekosistem laut di Indonesia tetap terjaga, mulai dari wilayah pusat hingga daerah terujung seperti Sabang,” ujar Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron.
Program ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang dirancang agar efektif dan berkelanjutan. Salah satu tahapan awal adalah sesi edukasi mengenai pentingnya ekosistem terumbu karang. Edukasi ini disampaikan oleh Rubiah Tirta Divers, pusat selam pertama di Aceh. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran penting terumbu karang dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Transplantasi 1000 fragmen koral di Sabang ditargetkan dapat menjaga produktivitas ekosistem karbon biru. Potensi penyerapan karbon mencapai 0,4 ton setara emisi karbon per tahun (0,4 tCO2e per tahun). Hal ini sangat penting dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan laut.
Sejak 2024, total penanaman yang telah dilakukan mencakup 35.000 pohon mangrove, 3.200 lamun, dan 3.100 fragmen terumbu karang. Ini menunjukkan komitmen PIS yang konsisten dalam menjaga keanekaragaman hayati laut.
Kegiatan penanaman coral di Aceh juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal. Mereka terlibat dalam merangkai fragmen karang pada kerangka besi yang berfungsi sebagai media tumbuh. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan penanaman secara langsung melalui kegiatan penyelaman di kawasan konservasi.
Tidak hanya sebatas pada penanaman, Rubiah Tirta Divers akan melakukan pemantauan rutin pada bulan ke-1, 3, 6, hingga 12. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa karang tumbuh dengan baik serta mengevaluasi efektivitas metode transplantasi yang digunakan.
“Keterlibatan masyarakat lokal juga menjadi bagian penting dari program. Dengan ikut serta dalam proses transplantasi maupun pemantauan, masyarakat diharapkan mendapatkan manfaat berupa lingkungan laut yang lebih sehat dan peluang ekonomi dari sektor wisata bahari yang berkelanjutan,” tambah Baron.
Langkah-langkah yang diambil oleh PIS membuktikan bahwa perlindungan ekosistem laut bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau komunitas lingkungan, tetapi juga bagian dari peran perusahaan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang. Dengan inovasi dan partisipasi aktif masyarakat, PIS menunjukkan bahwa keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!