Survei BPS: Kepuasan Jemaah Haji 2025 Meningkat Jadi 88,46 Persen, Kenaikan Tertinggi di Daker Banda

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tingkat Kepuasan Jemaah Haji Indonesia Naik di Tahun 2025

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2025 mencapai angka 88,46 persen atau berada dalam kategori sangat memuaskan. Angka ini meningkat sebesar 0,26 poin dibandingkan dengan IKJHI tahun 2024 yang hanya mencapai 88,20 persen. Hasil survei ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam acara Publikasi Hasil Survei Kepuasan Jemaah Indonesia Tahun 1446H/2025 di Grand Platinum Hotel Jakarta.

BPS adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang bertugas menyelenggarakan kegiatan statistik nasional. Sebagai "otak data" negara, BPS bertanggung jawab atas pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data penting mengenai kondisi sosial, ekonomi, dan demografi Indonesia.

IKJHI merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk menilai tingkat kepuasan jemaah haji asal Indonesia terhadap berbagai layanan selama ibadah haji di Tanah Suci. Survei ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Agama dan melibatkan sebanyak 14.400 sampel dari total 221.000 jemaah haji tahun 2025. Sampel tersebut terdiri dari 6.400 jemaah gelombang pertama dan 8.000 jemaah gelombang kedua.

Tim peneliti juga melakukan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data kualitatif dan memperkaya informasi tentang fasilitas serta proses pelayanan yang diterima jemaah. Pengamatan dilakukan di tujuh titik utama, yaitu Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah Gelombang 1, Makkah Pra Armuzna, Armuzna, Makkah Pasca Armuzna, dan Madinah Gelombang 2.

Metodologi survei dilakukan melalui dua cara, yakni secara mandiri (Self Enumeration) dan melalui wawancara serta observasi. Survei dibagi menjadi dua bagian, yaitu indeks kepuasan berdasarkan daerah kerja atau satuan operasi, serta indeks kepuasan berdasarkan jenis layanan.

Indeks Kepuasan Berdasarkan Daerah Kerja

Berdasarkan daerah kerja, tingkat kepuasan jemaah haji Indonesia tertinggi dan kenaikan indeks terbesar terjadi pada Daerah Kerja Bandara (Daker Bandara) dengan nilai indeks sebesar 91,48 persen. Angka ini meningkat 0,92 poin dibandingkan tahun 2024 yang hanya 90,83 persen.

Daker Madinah mengalami peningkatan sebesar 0,57 poin menjadi 89,12 dari 88,55 pada tahun sebelumnya. Sementara itu, Daerah Satuan Operasi Armuzna meningkat 0,65 poin dari 83,92 menjadi 84,84 persen. Namun, daerah kerja Satuan Operasi Makkah mengalami penurunan 0,66 poin dari 89,80 persen menjadi 89,15 persen.

Indeks Kepuasan Berdasarkan Jenis Layanan

Survei juga dilakukan terhadap 10 jenis layanan yang diberikan kepada jemaah haji, antara lain transportasi bus solawat, transportasi bus antar-kota, petugas haji, ibadah, konsumsi non-armuzna, umum, akomodasi hotel, konsumsi armuzna, transportasi bus armuzna, dan akomodasi tenda.

Dari kesepuluh layanan tersebut, layanan transportasi bus solawat memiliki indeks kepuasan tertinggi sebesar 92,15 persen. Sementara layanan akomodasi tenda memiliki indeks terendah. Dibandingkan dengan tahun 2024, layanan akomodasi hotel tercatat sebagai layanan dengan penurunan indeks terbesar.

Menurut Amalia Adininggar, sebanyak tujuh dari sepuluh layanan yang diberikan pemerintah kepada jemaah haji mengalami kenaikan. Penurunan hanya terjadi pada tiga layanan, yaitu akomodasi hotel, konsumsi armuzna, dan transportasi bus armuzna.

Respons Menteri Agama

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan rasa syukur atas capaian IKJHI 2025 yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Ia menekankan bahwa indeks ini bukan sekadar angka, tetapi cerminan pengakuan jemaah atas kerja keras petugas.

“Indeks ini bukan sekadar angka. Di balik setiap poin, ada senyum, ada haru, dan ada pengakuan atas kerja keras kita semua,” ujarnya. Ia juga menyatakan bahwa visi untuk membuat jemaah tersenyum sejak awal keberangkatan, saat penyelenggaraan, hingga saat pulang ke tanah air sudah tercapai, terlihat dari hasil indeks yang dipaparkan.