
Momen Unik dalam Rapat Perdana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
Rapat perdana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersama Komisi XI DPR RI pada Rabu (10/9) menjadi momen yang tidak terlupakan. Di tengah suasana resmi, Purbaya menunjukkan sisi kocak dan unik yang membuat para anggota DPR tertawa. Meski baru saja dilantik sebagai menteri keuangan, ia memilih untuk tidak banyak berbicara di awal rapat.
Purbaya mengungkapkan bahwa gaya bicaranya sebelumnya sering disorot oleh warganet, terutama karena dianggap "tengil" dan "sombong". Namun, ia menjelaskan bahwa hal itu bukanlah niatnya. Ia juga menyebutkan bahwa selama masa menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), ia terbiasa berbicara dengan gaya yang lebih santai, bahkan disebut seperti "koboi".
Kendati demikian, Purbaya mengaku bahwa dirinya mulai merasakan perbedaan saat menjadi menteri. Ia menyadari bahwa gaya bicaranya bisa menyinggung orang tanpa sengaja. Untuk menghindari hal tersebut, ia memilih menggunakan kertas pidato yang telah disiapkan oleh stafnya.
Sontak, tindakan ini membuat para anggota DPR tertawa. Purbaya pun bercanda bahwa sekarang ia akan "stick" pada pidato yang telah disiapkan, sehingga tidak ada sesi bebas lagi. Namun, rupanya para anggota DPR tidak mempersoalkan gaya bicaranya. Justru, mereka membujuk Purbaya untuk tetap berbicara dengan cara alaminya tanpa terbatas oleh kertas pidato.
Akhirnya, Purbaya mengikuti saran tersebut dan mulai berbicara bebas. Ia membicarakan pengalamannya serta kondisi perekonomian negara dari tahun ke tahun. Ia juga menyampaikan permintaan maaf jika ada orang yang tersinggung atas ucapannya.
Purbaya menjelaskan bahwa dirinya adalah ekonom yang sudah lama berkecimpung di dunia perekonomian. Mulai dari tahun 2000 hingga saat ini, ia telah banyak memberikan kontribusi dalam berbagai bidang. Ia juga sempat membantu tim ekonomi Presiden SBY dan berperan dalam beberapa proyek penting di era pemerintahan Jokowi.
Dalam rapat tersebut, Purbaya juga menyampaikan pandangannya tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menteri Keuangan. Ia menjelaskan bahwa penunjukannya oleh Presiden Prabowo Subianto bukanlah kesalahan, melainkan bentuk kepercayaan yang besar.
Ia menyoroti beberapa kesalahan kebijakan sejak krisis 1998 hingga saat ini yang berdampak buruk pada perekonomian Indonesia. Purbaya mengklaim bahwa dirinya pernah membantu mengatasi masalah ekonomi di masa pemerintahan SBY hingga Jokowi, sehingga negara bisa keluar dari situasi sulit.
Meski begitu, ia mengakui bahwa mengelola ekonomi bukanlah hal yang baru baginya. Ia berusaha meyakinkan para anggota DPR bahwa dirinya memiliki pengalaman yang cukup untuk menjalankan tugasnya sebagai Menteri Keuangan.
Rapat ini tidak hanya menjadi momen serius, tetapi juga penuh canda dan humor. Dengan gaya bicaranya yang khas, Purbaya berhasil mencuri perhatian dan membuat suasana rapat menjadi lebih ringan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!