Suasana Senayan Park Pasca Demo Ricuh: Cat dan Papan Tanda Rusak

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Demonstrasi Ricuh di Gedung DPR/MPR RI

Pada hari Senin (25/8), sebuah demonstrasi yang digelar di Gedung DPR/MPR RI berujung pada kericuhan. Saat terjadi keributan, para peserta aksi yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa saling berlarian ke berbagai arah. Salah satu lokasi yang menjadi tempat mereka berlari adalah Jalan Gerbang Pemuda, tepatnya di Senayan Park.

Dari pantauan pada pagi hari Selasa (26/8), masih terlihat sisa-sisa dari kejadian ricuh tersebut. Beberapa papan rambu lalu lintas tampak tercabut dari tanah, sedangkan traffic cone terbakar. Di sekitar area juga ditemukan bekas pecahan kaca yang berserakan serta coretan-coretan tuntutan aksi yang dipasang oleh massa.

Meski demikian, aroma gas air mata yang sempat digunakan oleh aparat kepolisian untuk membubarkan massa sudah tidak tercium lagi. Arus lalu lintas di sekitar lokasi juga terpantau lancar, tidak ada kepadatan yang signifikan.

Seorang petugas keamanan di Senayan Park, Rudi, memastikan bahwa tidak ada fasilitas di dalam mal Senayan Park yang mengalami kerusakan akibat kericuhan. Meskipun begitu, ia mengatakan masih melakukan penyisiran untuk memastikan apakah ada kerusakan yang belum terdeteksi.

“Tidak ada (yang rusak area mal),” ujar Rudi saat diwawancara pada Selasa (26/8).

Demonstrasi yang berlangsung kemarin awalnya diinisiasi oleh mahasiswa dari Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) dan sejumlah pelajar. Awalnya, aksi berjalan dengan tertib dan damai.

Berikut ini beberapa tuntutan yang disampaikan oleh massa:

  • Mendorong MPR membuat amandemen untuk merestrukturisasi DPR agar lembaga legislatif benar-benar kembali menjadi representasi rakyat.
  • Menghapus tunjangan DPR sebagai bentuk perlawanan terhadap praktik pemborosan anggaran dan privilege pejabat.

Namun, menjelang siang hingga sore hari, situasi mulai memanas. Jumlah massa semakin bertambah, termasuk para pelajar. Kericuhan pun terjadi dan akhirnya massa dipukul mundur ke beberapa lokasi sebelum akhirnya dibubarkan.

Peristiwa yang Menggemparkan

Kericuhan yang terjadi menunjukkan ketegangan antara masyarakat dengan institusi pemerintah, khususnya lembaga legislatif. Aksi demonstrasi yang awalnya dilakukan secara damai berubah menjadi situasi yang tidak terkendali. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana proses pengamanan dan komunikasi antara aparat dengan massa.

Selain itu, dampak dari aksi tersebut terlihat jelas di lingkungan sekitar. Dari papan rambu hingga coretan tuntutan, semua memberikan gambaran tentang intensitas dan emosi yang melatarbelakangi aksi tersebut.

Massa yang terlibat dalam demonstrasi ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan pelajar. Ini menunjukkan bahwa isu-isu politik dan ekonomi yang mereka tuntut memiliki dampak nyata terhadap masyarakat umum.

Tantangan Pasca-Demo

Setelah aksi berakhir, pihak keamanan dan pengelola area seperti Senayan Park mulai melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi. Meskipun tidak ada kerusakan signifikan, proses penyisiran tetap dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas di sekitar lokasi.

Di sisi lain, tuntutan-tuntutan yang diajukan oleh massa mencerminkan kekecewaan terhadap sistem pemerintahan yang dinilai tidak transparan dan tidak mewakili kepentingan rakyat. Hal ini bisa menjadi bahan diskusi lanjutan untuk mencari solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Dengan adanya demo yang ricuh, penting bagi semua pihak untuk terus berkomunikasi dan mencari jalan tengah guna mencegah konflik serupa di masa depan.