Studi: Bakteri Mulut Picu Serangan Jantung

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Studi: Bakteri Mulut Picu Serangan Jantung

Penemuan Mengejutkan: Bakteri Mulut Bisa Memicu Serangan Jantung

Sebuah studi terbaru mengungkap fakta yang mengejutkan. Ternyata, bakteri yang biasanya hidup di dalam mulut bisa berperan langsung dalam memicu serangan jantung. Temuan ini menunjukkan hubungan yang lebih dalam antara kesehatan mulut dan kesehatan jantung.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Tampere University, Finlandia, menganalisis plak arteri koroner dari lebih dari 200 pasien dengan penyakit jantung koroner. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase yang cukup tinggi dari plak tersebut mengandung bakteri mulut. Ini menjadi bukti kuat bahwa keterlibatan bakteri dalam penyakit jantung koroner tidak hanya dugaan, tetapi memiliki dasar ilmiah yang nyata.

“Selama ini, dugaan keterlibatan bakteri dalam penyakit jantung koroner sudah lama ada, tetapi bukti langsung yang meyakinkan masih kurang,” ujar Dr. Pekka Karhunen, pemimpin studi. “Penelitian kami berhasil menunjukkan adanya materi genetik DNA bakteri mulut di dalam plak aterosklerosis.”

Hubungan Kesehatan Mulut dan Kardiovaskular

Selama beberapa dekade terakhir, semakin banyak bukti yang mengaitkan kesehatan mulut dengan kesehatan kardiovaskular. Keduanya tampak saling berkaitan, sehingga para peneliti mencoba untuk menemukan biomarker yang bisa menjelaskan hubungan tersebut.

Fokus utama studi ini adalah aterosklerosis, yaitu kondisi penumpukan plak di arteri koroner. Plak ini terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain. Penumpukan ini menyebabkan arteri menyempit, aliran darah ke jantung terhambat, dan dalam kasus tertentu, plak bisa pecah, memicu henti jantung mendadak.

Para peneliti mengambil sampel dari 121 pasien yang meninggal mendadak dan 96 pasien yang menjalani operasi pengangkatan plak. Dengan menggunakan teknik seperti quantitative polymerase chain reaction (qPCR), imunohistokimia, dan transkriptomik, mereka berhasil mengidentifikasi adanya biofilm bakteri mulut, terutama kelompok viridans streptococci.

Hasilnya cukup konsisten: bakteri mulut terdeteksi pada 42,1 persen plak koroner pasien yang meninggal mendadak dan 42,9 persen pasien operasi. Lebih jauh lagi, keberadaan bakteri ini berkorelasi kuat dengan aterosklerosis parah, kematian akibat penyakit jantung, dan kematian akibat serangan jantung, khususnya akibat pecahnya plak.

Mekanisme Kerja Bakteri dalam Serangan Jantung

Yang lebih mengejutkan, biofilm bakteri ditemukan tepat di inti plak, berada di luar jangkauan sistem imun tubuh. Jika tubuh mengalami stres tambahan, seperti infeksi bakteri lain, virus pernapasan, pola makan buruk, atau lonjakan hormon stres norepinefrin, biofilm ini bisa mengalami peradangan. Peradangan tersebut berisiko membuat plak pecah, lalu memicu serangan jantung.

Meskipun penelitian ini belum bisa memastikan jalur pasti bagaimana bakteri mulut sampai ke arteri, temuannya menguatkan bahwa kesehatan mulut jauh lebih penting bagi jantung daripada yang kita duga selama ini.

Kesimpulan dan Peluang Baru

Para peneliti menyimpulkan bahwa perubahan dari plak arteri koroner yang stabil menjadi plak yang rapuh dan mudah pecah, serta perkembangan plak arteri perifer yang menimbulkan gejala, dapat dipicu oleh infeksi bakteri kronis berupa biofilm dorman. Biofilm ini mengkolonisasi inti lipid dan dinding ateroma, sekaligus menghindari deteksi sistem imun.

Temuan ini tidak hanya memperluas pemahaman tentang mekanisme serangan jantung, tetapi juga membuka peluang baru dalam diagnosis dan pencegahan komplikasi fatal aterosklerosis di masa depan. Dengan demikian, kesehatan mulut tidak boleh diabaikan, karena bisa menjadi faktor risiko yang signifikan bagi kesehatan jantung.