Siswa Sekolah Olahraga Membutuhkan Perhatian

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pendidikan Atlet di Sekolah Khusus Olahraga: Tantangan dan Solusi

Para siswa yang mengikuti pendidikan di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) memiliki dua peran utama, yaitu sebagai atlet dan sebagai pelajar. Kedua peran ini seringkali saling bertentangan, sehingga menimbulkan berbagai masalah dalam proses belajar mengajar. Hal ini menjadi perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat. Kota Solo, misalnya, telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pendidikan keolahragaan dengan hadirnya SKO di tingkat SMP.

Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyampaikan pandangannya terkait hal ini. Ia menilai bahwa keberadaan SKO di Solo menjadi contoh yang baik dalam mengintegrasikan pendidikan formal dengan pembinaan prestasi olahraga sejak dini. Menurutnya, model pendidikan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.

Namun, tantangan muncul ketika para siswa SKO ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Di Solo sendiri, sudah tersedia SMA dengan kelas khusus olahraga. Meskipun demikian, fasilitas tersebut belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan siswa. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah menyiapkan beberapa SMA dengan kelas khusus olahraga, tetapi masih diperlukan sinkronisasi sistem yang lebih baik.

Permasalahan utama terletak pada kesinambungan pendidikan atlet dengan jadwal latihan dan pertandingan yang padat. Undang-Undang Keolahragaan Nasional serta Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) perlu menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan yang lebih komprehensif. Dengan adanya kebijakan yang jelas, sistem pendidikan tidak akan bertentangan dengan kebutuhan atlet yang sering harus mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) dalam waktu lama.

Kondisi ini sering membuat para atlet berisiko tertinggal dalam akademik, bahkan ada yang terpaksa tidak naik kelas karena absen satu semester penuh. Padahal, mereka sedang menjalankan tugas mulia untuk mengharumkan nama bangsa di kancah olahraga internasional. Situasi ini menimbulkan dilema, karena hak pendidikan mereka seharusnya tidak boleh terabaikan.

Untuk menghadapi tantangan ini, langkah-langkah yang lebih serius diperlukan. Pemerintah pusat diharapkan dapat menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan atlet. Model pendidikan keolahragaan yang telah berjalan di Solo dapat menjadi rujukan nasional. Dengan sistem yang terintegrasi, para atlet dapat mengembangkan prestasi olahraga tanpa harus kehilangan haknya dalam memperoleh pendidikan yang layak.

Beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan antara lain:

  • Penyusunan kurikulum yang fleksibel agar sesuai dengan jadwal latihan atlet.
  • Pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh atau online untuk membantu atlet yang sering absen.
  • Kolaborasi antara sekolah dan pelatih untuk memastikan keseimbangan antara pendidikan dan olahraga.
  • Pelibatan pihak-pihak terkait dalam merancang kebijakan yang lebih inklusif.

Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan bagi atlet tidak hanya menjadi prioritas, tetapi juga menjadi bagian dari pengembangan potensi manusia secara keseluruhan. Dengan begitu, mereka dapat berprestasi di bidang olahraga sambil tetap memperoleh pendidikan yang memadai.