"Serangan Sengaja terhadap Gaya Hidup Demokratis": Pemimpin Oposisi Mengutuk Penangkapan Ranil

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

"Serangan Sengaja terhadap Gaya Hidup Demokratis": Pemimpin Oposisi Mengutuk Penangkapan Ranil

Sri Lanka, 25 Agustus -- Pemimpin partai politik oposisi menggambarkan tindakan pemerintah terbaru sebagai "serangan sengaja terhadap cara hidup demokratis" dan meminta masyarakat untuk menentang upaya tersebut dalam kerangka demokrasi negara tersebut untuk melindungi kebebasan bagi generasi mendatang.

Dalam pernyataan yang berjudul "Jalan Menuju Kekuasaan Otoriter" yang dikeluarkan kemarin (25), mereka mengatakan bahwa meskipun hukuman keras terhadap korupsi, suap, dan penipuan harus didukung, tindakan saat ini pemerintah bertujuan untuk mengganggu dan menakuti lawan politik, bukan untuk menegakkan keadilan.

Para pemimpin secara tegas mengecam penangkapan mantan Presiden Ranil Wickremesinghe, menyebutnya tidak dapat dibenarkan. Mereka menunjukkan bahwa lebih dari 33 saksi telah memberikan pernyataan, sehingga tidak ada risiko penghilangan bukti. Jika ada kekhawatiran tentang kabur, mereka menambahkan, otoritas bisa menyita paspornya daripada melakukan penangkapan.

Pernyataan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang campur tangan politik dalam sistem peradilan, menyoroti transfer malam hari lebih dari 135 petugas polisi, upaya untuk mempolitikkan Departemen Jaksa Agung, serta penunjukan individu yang sebelumnya dianggap bersalah ke posisi penting dalam sistem hukum.

Peringatan bahwa langkah-langkah ini dapat melemahkan lembaga demokratis dan hukum, para pemimpin memanggil warga untuk tetap waspada. "Kami meminta masyarakat untuk menentang upaya-upaya ini dengan segala cara yang tersedia dalam kerangka demokratis negara tersebut dan menjaga inti dari kebebasan bagi generasi mendatang," demikian kesimpulan pernyataan tersebut.