Sejak 2018, BI Papua Dorong Kopi Jadi Sumber Ekonomi Baru

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Kopi dalam Pertumbuhan Ekonomi Papua

Sejak tahun 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua telah berkomitmen untuk mendorong kopi sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah melalui Festival Kopi Papua, sebuah acara tahunan yang bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan nilai kopi lokal.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga menjadi wadah bagi para pelaku usaha kopi untuk menunjukkan potensi produk mereka. Dukungan pemerintah setempat sangat penting dalam upaya ini, mengingat kopi merupakan komoditas yang diminati baik di pasar dalam maupun luar negeri.

Pada tahun 2025, BI Papua kembali menggelar acara besar yang diberi nama Sewindu Festival Kopi Papua. Acara ini digelar pada tanggal 11–12 September 2025, dengan puncak perayaan direncanakan berlangsung pada 20–22 September 2025. Acara ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi kopi Papua di pasar nasional maupun internasional.

Kepala Perwakilan BI Papua, Faturachman, menyampaikan bahwa kunci sukses dalam pengembangan industri kopi adalah partisipasi aktif dari para pelaku usaha. Pada festival kali ini, sebanyak 21 pelaku usaha kopi turut serta dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa kopi Papua memiliki keistimewaan yang tidak hanya terletak pada rasa yang khas, tetapi juga pada potensinya sebagai motor penggerak ekonomi baru.

Menurutnya, kopi Papua memberikan dampak nyata terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Perputaran ekonomi dari konsumsi kopi di Jayapura bisa mencapai Rp180 juta setiap harinya. Serapan tenaga kerja lebih dari 22 ribu orang, dengan hampir seribu lapangan pekerjaan tercipta dari hulu hingga hilir,” tambahnya.

Melihat besarnya potensi ini, Penjabat Sekda Papua, Suzana Wangai, menekankan bahwa keunikan kopi Papua telah mendapat pengakuan internasional. “Melalui festival ini, kopi Papua diharapkan semakin dikenal luas dan memberi dampak ekonomi signifikan bagi petani,” ujarnya.

Selain itu, festival kali ini juga memperkenalkan delapan varian kopi khas Papua, yaitu Tangma, Peneli, Maksum, Kiwirok, Bpiri, Koragi, Homhom, dan Ambaidiru. Setiap varian memiliki karakter rasa yang berbeda, yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya Papua. Ini menjadi bukti bahwa kopi Papua tidak hanya unik dalam rasanya, tetapi juga dalam aspek keberagaman dan kualitasnya.

Dengan adanya festival ini, diharapkan kopi Papua dapat terus berkembang dan menjadi bagian penting dari perekonomian daerah. Selain itu, festival juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kopi lokal, serta mendorong pengembangan usaha kopi secara berkelanjutan.