BI Catat Arus Modal Asing Bersih Keluar Rp14,2 Triliun dalam Seminggu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Aliran Modal Asing yang Keluar dari Pasar Keuangan Indonesia

Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing bersih yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 14,24 triliun selama sepekan terakhir. Angka ini tercatat hanya dalam empat hari, yaitu pada masa transaksi 8 hingga 11 September 2025. Pergerakan ini menunjukkan perubahan signifikan dalam arus dana yang masuk dan keluar dari berbagai sektor pasar keuangan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa angka tersebut berasal dari akumulasi aliran modal yang berasal dari investor asing atau non-residen yang melakukan aksi jual neto di pasar saham, pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Hal ini menunjukkan bahwa investor asing sedang mengambil langkah untuk mengurangi posisi mereka di pasar keuangan Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilis oleh BI, aliran modal keluar terdiri dari beberapa komponen. Jual neto di pasar saham mencapai Rp 2,22 triliun, sementara di pasar SBN sebesar Rp 5,45 triliun, dan di SRBI sebesar Rp 6,57 triliun. Data ini menunjukkan bahwa penjualan lebih besar terjadi di pasar SRBI dibandingkan dua sektor lainnya.

Selain itu, BI juga mencatat bahwa sejak awal tahun hingga 11 September 2025, total aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan mencapai Rp 80,17 triliun. Angka ini terdiri dari aksi jual neto di pasar saham sebesar Rp 54,33 triliun dan di SRBI sebesar Rp 117,72 triliun. Namun, ada beli neto sebesar Rp 58,94 triliun di pasar SBN, yang menunjukkan adanya keseimbangan antara pembelian dan penjualan di sektor ini.

Indikator Risiko Investasi dan Nilai Tukar Rupiah

Dalam konteks risiko investasi, premi risiko Indonesia melalui Credit Default Swap (CDS) untuk tenor 5 tahun hingga 11 September 2025 tercatat sebesar 69,04 basis poin (bps). Angka ini sedikit turun dibandingkan dengan tanggal 4 September 2025 yang mencapai 69,55 bps. Penurunan ini menunjukkan bahwa investor mulai merasa lebih percaya terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) juga mengalami pergerakan. Pada Jumat, 12 September 2025, nilai tukar rupiah dibuka di level Rp 16.425 per USD. Angka ini sedikit menguat dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp 16.455 per USD. Pergerakan ini menunjukkan bahwa rupiah sedang mengalami tekanan ringan namun stabil.

Di sisi lain, imbal hasil atau yield SBN 10 tahun pada Jumat, 12 September 2025, turun tipis menjadi 6,33 persen, dibandingkan akhir perdagangan hari sebelumnya yang berada di level 6,37 persen. Penurunan ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap surat utang negara masih relatif stabil.

Kondisi Pasar Internasional

Indeks dolar AS (DXY) yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya, pada Jumat, melemah ke level 97,53. Melemahnya indeks ini menunjukkan bahwa dolar sedang mengalami tekanan dari berbagai mata uang utama dunia.

Imbal hasil atau yield US Treasury Note 10 tahun juga turun ke level 4,021 persen. Surat utang negara AS ini merupakan instrumen keuangan yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun. Penurunan yield ini menunjukkan bahwa investor mulai mencari alternatif investasi yang lebih stabil dan aman.

Secara keseluruhan, kondisi pasar keuangan Indonesia dan internasional menunjukkan pergerakan yang dinamis. Investor asing masih memperhatikan stabilitas ekonomi dan risiko yang terkait dengan investasi di pasar keuangan.