Rute Feeder Wira Wiri Surabaya Tambah 2026, Ini Alasannya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Rute Feeder Wira Wiri Surabaya Tambah 2026, Ini Alasannya

Pemkot Surabaya Siapkan Rute Baru Feeder Wira-Wiri untuk Tingkatkan Akses Transportasi Umum

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk memperluas jangkauan transportasi umum dengan menambah rute baru bagi kendaraan feeder Wira-Wiri. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat, menyampaikan bahwa penambahan rute ini akan fokus pada area yang memiliki kepadatan penduduk tinggi. "Tahun depan ada (penambahan transportasi umum). Yang pasti Feeder," ujar Irvan saat dikonfirmasi di Surabaya.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemetaan terhadap rute yang akan dilalui oleh kendaraan feeder. Hal ini sejalan dengan konsep tata kota yang mengedepankan pembangunan kota yang padat, efisien, dan berkelanjutan (compact city). Dengan adanya feeder, akses masyarakat terhadap transportasi utama seperti Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo akan lebih mudah.

Irvan menjelaskan bahwa feeder tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara perkampungan dengan jalur utama transportasi, tetapi juga dengan fasilitas umum di sekitar kampung. "Semua fasilitas sudah didekatkan. Pelayanan publik sudah didekatkan dengan warga," tambahnya.

Meningkatnya Antusiasme Masyarakat Terhadap Transportasi Umum

Selain itu, permintaan masyarakat terhadap transportasi umum semakin meningkat. Data menunjukkan bahwa tingkat keterisian angkutan umum (load factor) kota telah mengalami peningkatan bertahap selama empat tahun terakhir. Dari 29,69 persen pada 2020 menjadi 44,86 persen pada 2023.

Untuk load factor bus, terjadi fluktuasi yang lebih signifikan. Mulai dari 40,58 persen pada 2020 hingga meningkat menjadi 55,21 persen pada 2024. Peningkatan ini didorong oleh banyaknya masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum karena faktor kenyamanan dan ketepatan waktu.

Penambahan rute dan angkutan feeder juga diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu pengguna transportasi. Sebelumnya, rata-rata waktu tunggu mencapai 12,61 menit pada 2020, lalu meningkat menjadi 14 menit pada 2023. Untuk bus, rata-rata waktu tunggu turun dari 19,82 menit pada 2019 menjadi 15 menit pada 2023.

Integrasi Berbagai Moda Transportasi

Selain angkutan dalam kota, Pemkot Surabaya juga terus mempertimbangkan penggunaan kendaraan angkutan antar daerah. Salah satunya adalah komuter. "Kalaupun yang ukuran besar itu kan untuk yang lebih tepat untuk yang Commuter," kata Irvan.

Untuk tahun ini, rencana penambahan kendaraan pengumpan (feeder) telah dimasukkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2025. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk mengintegrasikan berbagai moda transportasi.

Awalnya, feeder disiapkan untuk membantu masyarakat di perkampungan yang ingin menggunakan transportasi umum (trunk) di jalur umum (Suroboyo Bus). Namun, ke depan, feeder akan menjadi penghubung antara kampung dengan berbagai moda transportasi lainnya.

Beberapa contohnya termasuk integrasi antara Suroboyo Bus dengan Trans Jatim yang dikelola oleh Pemprov Jawa Timur. Rute baru feeder akan meliputi Karang Pilang sebagai salah satu lokasi yang direncanakan sebagai pemberhentian Trans Jatim koridor VII (Mojokerto-Karangpilang).

"Bisa juga terkoneksi dengan Trans Jatim," ujar Wali Kota Eri. Dengan demikian, penambahan rute baru ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas dan nyaman bagi masyarakat Surabaya.