Respons Menko PMK Pratikno Soal Kematian Balita Terinfeksi Cacing di Sukabumi: Saya Sedikit Mengantu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kasus Kematian Balita Akibat Infeksi Cacing yang Mengejutkan

Sebuah peristiwa tragis terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, yang menimpa seorang balita berusia empat tahun bernama RY. Ia meninggal dunia setelah mengalami infeksi cacing yang sangat parah. Kejadian ini tidak hanya mengejutkan keluarga, tetapi juga menjadi perhatian publik dan media.

Kasus ini awalnya muncul ketika RY dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH pada 13 Juli 2025 dalam kondisi tidak sadarkan diri. Awalnya, dokter menduga bahwa anak tersebut mengalami komplikasi akibat penyakit TBC. Namun, selama masa perawatan, tim medis menemukan fakta yang mengejutkan. Banyak cacing mulai keluar dari tubuh balita tersebut.

Menurut juru bicara Humas RSUD R Syamsudin SH, Irfanugraha Triputra, cacing pertama kali ditemukan melalui hidung RY. Selanjutnya, cacing tersebut juga keluar melalui BAB-nya. Hal ini menunjukkan bahwa infeksi cacing yang dialami RY sangat parah dan memengaruhi sistem pencernaannya.

Irfan menyebutkan bahwa kondisi kritis RY disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu TBC dan infeksi cacing yang intensif. Meskipun telah mendapatkan penanganan intensif, nyawa RY tidak tertolong. Ia meninggal dunia pada 22 Juli 2025.

Peristiwa ini semakin viral setelah beredar video yang memperlihatkan kondisi balita tersebut. Video tersebut menunjukkan betapa menderitanya RY selama menjalani perawatan. Video ini memicu rasa prihatin dan tanya-tanya dari masyarakat tentang bagaimana kasus ini bisa terjadi.

Tanggapan dari Pejabat Terkait

Dalam beberapa kesempatan, pertanyaan terkait kasus ini diajukan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno. Namun, jawaban yang diberikan oleh Pratikno terkesan singkat dan tidak memberikan informasi detail.

Saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Pratikno hanya mengarahkan awak media untuk mencari informasi lebih lanjut dari pihak yang menangani langsung. Ia menyatakan, “Mungkin anu ya, Kemenkes yang mengawal cukup detail.”

Ketika ditanya lebih lanjut, Pratikno mengaku kelelahan setelah mengikuti rapat maraton. Ia sambil menunjuk dirinya sendiri dan tertawa kecil, memberikan jawaban singkat, “Detailnya nanti di Kemenkes ya, kamu enggak tahu saya ini agak ngantuk dikit ya.”

Tanggapan ini menimbulkan banyak spekulasi, mengingat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berada di bawah koordinasi Kemenko PMK. Dengan adanya kerja sama antar kementerian seperti Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Sosial, masyarakat berharap agar ada transparansi dan tanggung jawab yang jelas dalam menangani kasus seperti ini.

Pertanyaan yang Muncul

Kejadian ini memicu banyak pertanyaan tentang pengawasan kesehatan di daerah dan bagaimana sistem layanan kesehatan dapat memastikan pencegahan infeksi cacing yang parah. Pasalnya, infeksi cacing biasanya bisa dicegah dengan kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik. Namun, dalam kasus ini, hal tersebut tidak terwujud.

Selain itu, masyarakat juga bertanya-tanya apakah ada prosedur yang kurang tepat dalam diagnosis awal RY. Apakah TBC dan infeksi cacing bisa saling memengaruhi? Bagaimana kemampuan tenaga medis dalam mengidentifikasi gejala yang kompleks?

Kasus ini menjadi peringatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih waspada terhadap masalah kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang masih memiliki tingkat akses layanan kesehatan yang terbatas. Diperlukan langkah-langkah preventif dan edukasi yang lebih luas agar kasus-kasus serupa tidak terulang lagi.