
Progres Renovasi Monumen Puputan Badung di Denpasar
Pengembangan dan renovasi monumen Puputan Badung yang berada di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, masih terus berlangsung. Saat ini, tiga patung yang sebelumnya diturunkan untuk pemasangan pedestal kembali dinaikkan. Proses pengerjaan ini menjadi bagian dari upaya perbaikan dan peningkatan kualitas ruang publik yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Ida Ayu Widhiyanasari, menyampaikan bahwa progres pengerjaan taman pahlawan saat ini mencapai 38,054 persen. Angka ini sedikit mengalami deviasi sebesar 4,487 persen dari rencana awal sebesar 33,567 persen. Meski ada sedikit pergeseran, pekerjaan tetap berjalan sesuai rencana.
Saat ini, proses pengerjaan telah mencapai tahap penyelesaian di site pedestal patung. Selain itu, juga sedang dilakukan pekerjaan pasangan bata dan paras. Sementara untuk kolam, kini masuk tahap penyelesaian pasangan andesit. Proses ini menunjukkan bahwa setiap elemen dalam proyek ini sedang dikerjakan secara bertahap.
Selain itu, patung punggawa yang berada di luar lokasi patung utama masih dalam proses pengerjaan. Demikian pula dengan diorama yang juga sedang dalam pengembangan. Nantinya, setelah seluruh pekerjaan selesai, taman pahlawan ini akan menjadi tempat yang tidak hanya indah, tetapi juga menyimpan cerita dan makna sejarah yang penting.
Waktu pengerjaan proyek ini dinilai cukup panjang. Rencananya, renovasi akan berlangsung hingga 8 November 2025. Proyek ini memiliki tujuan utama untuk memperindah tampilan kawasan monumen, sekaligus meningkatkan nilai edukatif dan informatif dari situs bersejarah tersebut.
Proyek ini didanai melalui APBD Kota Denpasar dengan nilai kontrak mencapai Rp11,66 miliar. Pekerjaan rekonstruksi dilakukan oleh PT Candi Bentar Karya, sementara CV Studio Kotak bertindak sebagai konsultan perencana. Penyelenggaraan proyek ini mencakup berbagai aspek, termasuk pedestal patung, taman, dan kolam di sekitar monumen.
Tiga patung utama, yaitu seorang pria, wanita, dan anak, akan tetap dipertahankan karena dianggap sebagai karya monumental seniman Bali terdahulu. Namun, pedestal patung akan diubah agar lebih edukatif, dengan menampilkan narasi sejarah Perang Puputan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dan wisatawan bisa memahami konteks perjuangan rakyat Bali.
Menurut Ida Ayu Widhiyanasari, elemen taman disesuaikan untuk menambah kenyamanan pengunjung. Sementara itu, ukuran kolam akan diperkecil agar lebih efisien dalam penggunaan ruang tanpa mengurangi estetika. Dengan demikian, taman pahlawan ini diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman dan bermakna bagi semua pengunjung.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!