Pria Pengganti Bupati Pati yang Hilang Usai Didemo Warga

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kehadiran Bupati Pati Sudewo yang Masih Mencurigakan

Setelah di demo oleh puluhan ribu warga pada Rabu (13/8/2025), keberadaan Bupati Pati, Sudewo, masih menjadi misteri. Dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Pendapa Kabupaten Pati pada Minggu (17/8/2025), Bupati Sudewo tidak terlihat. Posisinya sebagai inspektur upacara digantikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin.

Usai memimpin upacara, Gus Yasin menyatakan bahwa dirinya hadir dan menjalankan tugas tersebut atas perintah Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Ia mengungkapkan bahwa informasi yang diterimanya adalah bahwa Sudewo sedang sakit dan membutuhkan istirahat. Namun, ia tidak menanyakan penyakit apa yang diderita oleh Bupati Sudewo.

Gus Yasin menekankan bahwa kehadirannya di Pati merupakan bentuk komitmen untuk mewujudkan stabilitas dan kondusivitas. Menurutnya, pascaunjuk rasa 13 Agustus lalu, saat ini kondisi di Pati sudah semakin baik dan kondusif. Ia berharap semua pihak tetap menjalankan pelayanan kepada masyarakat dengan optimal dan pembangunan tetap berjalan tanpa henti.

Selama masa sakit Bupati Sudewo, kendali pemerintahan Kabupaten Pati dipegang oleh Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra beserta jajaran Forkopimda. Gus Yasin mengajak semua pihak untuk menjadikan 17 Agustus sebagai momentum untuk kembali menatap dan menyongsong masa depan cerah. Ia juga menyerukan penghormatan terhadap hari sakral kebanggaan bangsa dengan cara menciptakan kondusivitas dan kebersamaan serta merenungi jasa para pahlawan.

Profil Risma Ardhi Chandra, Pengganti Bupati Sudewo

Risma Ardhi Chandra lahir di Semarang pada 11 Mei 1976. Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Jawa Tengah. Setelah lulus dari SMK Negeri 1 Pati, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA) Semarang dengan jurusan Teknik Elektro. Karier profesionalnya dimulai pada 2001 sebagai tenaga IT di PLN hingga 2005. Pengalaman itu membuka jalan baginya untuk berwirausaha.

Ia mendirikan perusahaan di bidang teknologi. Perusahaan tersebut berkembang pesat, hingga membuka kantor di Pati, Semarang, dan Jakarta. Pada tahun 2015, Chandra melebarkan sayap bisnis ke sektor perikanan dengan mendirikan usaha yang kemudian bertransformasi menjadi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. Usaha perikanan itu sukses, namun Chandra tak berhenti. Ia pindah ke Jakarta untuk menjalin kemitraan di bidang bisnis batu bara.

Perjalanan politiknya dimulai pada Agustus 2024 ketika ia resmi bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tak butuh waktu lama, namanya dipilih sebagai calon wakil bupati mendampingi Sudewo dalam Pilkada Pati 2024. Duet ini berhasil merebut suara mayoritas, meraih lebih dari 419 ribu suara atau setara 53,5 persen. Pada 20 Februari 2025, Chandra bersama Sudewo dilantik oleh Presiden Prabowo. Mereka resmi memimpin Kabupaten Pati untuk periode 2025–2030.

Demo Berakhir Ricuh

Aksi demo besar-besaran warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8/2025) menargetkan Bupati Sudewo lengser dari jabatannya. Jumlah massa yang ikut unjuk rasa diperkirakan mencapai 100 ribu orang, dua kali lipat dari tantangan 50 ribu orang yang sempat dilontarkan Sudewo. Massa mulai bergerak menuju Alun-Alun Kabupaten Pati sejak subuh.

Inisiator aksi unjuk rasa, Ahmad Husein, sudah sampai di depan Kantor Bupati Pati sejak pukul 07.00 WIB. Dia menegaskan bahwa perkiraan massa yang akan terlibat dalam aksi unjuk rasa hari ini tembus 100 ribu orang. Di antaranya datang dari Batangan, Puncakwangi, Kayen, dan seluruh penjuru Kabupaten Pati.

Husein menegaskan bahwa banyaknya masyarakat yang terlibat dalam unjuk rasa kali ini menandakan antusias masyarakat Pati sangat tinggi untuk menyuarakan tuntutan-tuntutan agar Bupati Pati, Sudewo, lengser dari jabatannya. Pihaknya mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa hari demi hari sampai tuntutannya terpenuhi.

Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, mengatakan sudah menyarankan agar Sudewo mundur sebelum tanggal 13 agar suasana kondusif dan martabatnya tetap terjaga. Namun, karena Sudewo enggan mundur, pihaknya tetap menggelar unjuk rasa sampai Sudewo sadar dan mengundurkan diri.

Menurut Teguh, dari sisi pengalaman, Sudewo masih minim. Bahkan malah punya riwayat tersandung dugaan kasus suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). Ia menegaskan bahwa efeknya seperti ini dan bahwa ada kekurangan yang harus diintrospeksi diri.