Prabowo Kritik Zulhas, Proses Administrasi Proyek Waste to Energy Harus Selesai dalam 3 Bulan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kepala Koordinator Bidang Pangan Mengungkap Peneguran dari Presiden terkait Proyek Waste to Energy

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan peneguran langsung dari Presiden Prabowo Subianto terkait administrasi proyek waste to energy. Hal ini disampaikan oleh Zulhas setelah menghadiri rapat bersama Presiden dan jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (25/8/2025).

Rapat yang digelar tersebut membahas sejumlah isu strategis yang berdampak besar terhadap perekonomian nasional. Antara lain, fokus pada ketahanan pangan, pengelolaan energi berbasis sampah, serta program koperasi desa untuk memperkuat ekonomi rakyat.

“Presiden menegur kami agar tidak terlalu lama dalam proses administrasi. Jangan 6 bulan administrasi, 3 bulan kalau bisa,” ujar Zulhas usai rapat.

Ia menyatakan siap mengikuti arahan tersebut. Percepatan administrasi dilakukan dengan tujuan agar proyek waste to energy dapat selesai dalam waktu 18 bulan. “Sehingga 18 bulan bisa selesai, kita usahakan,” tambahnya.

Saat ini, pengembangan proyek waste to energy sudah mulai berjalan. Namun, pihaknya masih menunggu terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar pelaksanaannya.

“Kami sudah selesai tanda tangan. Tinggal nunggu perpres 1-2 hari ini turun. Maka proses 6 bulan untuk administrasi, 1,5 tahun untuk pengerjaan, mudah-mudahan 2 tahun persoalan sampah kita bisa atasi,” ujar Zulhas.

Selain proyek waste to energy, rapat terbatas juga membahas perkembangan program koperasi desa yang saat ini sedang berjalan. Menko Pangan menyebutkan bahwa implementasinya masih menunggu turunan peraturan dari Kementerian Keuangan.

“Mudah-mudahan dalam waktu singkat, satu minggu, dua minggu ini bisa selesai,” kata Zulhas.

Dalam rapat yang sama, Zulhas juga melaporkan capaian bantuan pangan sebesar 360.000 ton yang telah tersalurkan. Ia menambahkan bahwa program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan target 1,3 juta ton masih berjalan lambat karena rata-rata distribusi harian baru mencapai 6.000 ton.

“Target kita 30 ribu ton satu hari. Sehingga dalam tempo 1-2 bulan bisa selesai. Sehingga di mana-mana nanti pasar akan dibanjiri SPHP. Kalau ada kenaikan otomatis, kalau SPHP turun, tentu akan bisa diatasi,” tutup dia.