Polisi Selidiki TKP Temuan Jenazah dengan Leher Terikat

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penemuan Jenazah di Lombok Barat, Polisi Lakukan Olah TKP

Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat. Pada hari Minggu (24/8/2025) siang, jenazah seorang pria ditemukan di lokasi yang berada di kaki bukit dan dekat dengan rumah korban. Lokasi penemuan jenazah tersebut adalah sebuah kebun kosong yang menjadi fokus penyelidikan polisi.

Korban diduga adalah Brigadir E (29), seorang anggota polisi dari Polres Lombok Barat. Ia tinggal di Dusun Nyiur Lembang, sehingga kemiripan antara jenazah yang ditemukan dan identitasnya sangat kuat. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan kebenaran identitas korban serta menyelidiki penyebab kematian.

Proses Olah TKP dan Identifikasi Awal

Menurut informasi yang diperoleh, Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, mengatakan bahwa tim Inafis masih berada di lokasi untuk melakukan proses olah TKP. Area penemuan jenazah kini sudah dikelilingi garis polisi guna menjaga keamanan dan kelengkapan bukti-bukti yang ada.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Korban ditemukan di kebun tanah kosong yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya," ujar Lalu Eka. Menurutnya, hasil identifikasi awal menunjukkan kemiripan fisik antara jenazah dan Brigadir E. Namun, kepastian akan diketahui setelah dilakukannya otopsi oleh Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.

Bukti-Bukti yang Ditemukan di Lokasi

Selain itu, petugas juga menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah. Barang bukti tersebut meliputi satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam. Semua barang tersebut kini sedang dalam proses penyelidikan untuk mengetahui peran masing-masing dalam kasus ini.

Posisi tubuh korban juga menarik perhatian. Jenazah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan leher terikat tali pada batang pohon. Lingkungan sekitar lokasi penemuan memiliki tanah yang miring dan agak curam, sehingga memperkuat dugaan bahwa korban mengalami kekerasan atau tindakan tidak wajar.

Proses Otopsi dan Hasil Akhir

Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi dari RS Bhayangkara Mataram. Otopsi bertujuan untuk menentukan penyebab kematian, waktu kematian, serta memastikan identitas korban secara pasti. "Setelah ada hasil otopsi, kami akan segera memberikan informasi lengkap kepada masyarakat," tambah Lalu Eka.

Proses penyelidikan ini masih berlangsung, dan pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap semua fakta terkait kematian korban. Mereka juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang memiliki informasi relevan untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib.

Tindakan Lanjutan

Polisi tetap memastikan proses penyelidikan berjalan dengan baik dan transparan. Selain itu, mereka juga melakukan koordinasi dengan pihak lain yang terkait dalam kasus ini, seperti dokter forensik dan tim investigasi. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses pengungkapan kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.

Hingga saat ini, belum ada informasi resmi tentang motif atau pelaku dari kejadian ini. Namun, pihak kepolisian berjanji akan memberikan pembaruan setiap kali ada perkembangan terbaru. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.