PO Sumber Alam Hentikan Musik Selama Perjalanan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Alasan Perusahaan Bus Memilih Kabin Hening

Anthony Steven Hambali, Direktur Utama PT Sumber Alam Ekspres, menjelaskan alasan perusahaan memutuskan untuk menghadirkan suasana hening di dalam kabin bus mereka, termasuk saat mengoperasikan armada bus listrik. Menurutnya, keputusan ini bukan tanpa pertimbangan, melainkan langkah aman dalam menyikapi ketidakjelasan regulasi royalti musik di Indonesia.

“Saat ini kami memilih main aman dengan hening saja di kabin. Karena walaupun DPR sudah bilang aman, tanpa dasar keputusan dan UU, maka bila terjadi tagihan atau kasus, maka pijakannya pada UU. Omongan apa pun tidak akan berpengaruh apabila tidak ada landasan UUnya,” ujar Anthony kepada sebuah media, Minggu (24/8/2025).

Musik sebagai Teman Perjalanan

Meski musik sering menjadi teman perjalanan jarak jauh, baik bagi penumpang maupun pengemudi, Sumber Alam memilih untuk berhati-hati demi menghindari konsekuensi hukum. Bagi sopir, musik bisa menjadi pengusir kantuk, sementara bagi penumpang bisa membantu mengurangi rasa bosan. Namun, kebijakan perusahaan ini menunjukkan kesadaran akan risiko yang mungkin muncul dari penggunaan musik tanpa izin resmi.

Regulasi Royalti Musik di Indonesia

Isu royalti musik telah lama menjadi perbincangan di Indonesia. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 telah mengatur kewajiban pembayaran royalti untuk setiap penggunaan musik di ruang publik, termasuk moda transportasi. Aturan ini menegaskan bahwa pemutaran musik untuk kepentingan komersial, baik di kafe, hotel, pusat perbelanjaan, maupun bus AKAP, harus melalui mekanisme pembayaran royalti kepada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

Regulasi ini diperkuat dengan terbitnya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 27 Tahun 2025. Aturan baru tersebut membatasi biaya operasional LMKN maksimal 8 persen serta memperjelas mekanisme pengelolaan hingga distribusi royalti kepada pencipta lagu. Selain itu, pemerintah juga menegaskan bahwa layanan streaming pribadi seperti Spotify atau YouTube Premium tidak bisa dijadikan dasar legalitas pemutaran musik di ranah komersial, termasuk di transportasi umum.

Kebijakan Berhati-Hati

Di tengah regulasi yang belum sepenuhnya jelas penerapannya, PO Sumber Alam memilih untuk tidak mengambil risiko. Dari sisi pelanggan, Anthony menyebut sejauh ini tidak ada keluhan. “Sebagian penumpang justru mengaku lebih nyaman dengan kabin hening karena tidak semua musik yang diputar bisa sesuai dengan selera mereka, dan suasana tenang membantu mereka beristirahat selama perjalanan,” pungkasnya.

Penyesuaian Pengemudi

Para pengemudi yang biasanya memanfaatkan musik sebagai teman di perjalanan pun ikut menyesuaikan diri. “Dari driver sendiri ya ikut arahan saja, karena kami sampaikan ini untuk keamanan kita semua,” kata Anthony menutup pembicaraan.

Bahkan, saat sebuah media mengikuti uji coba bus listrik Kalista bersama Sumber Alam dengan rute Bekasi-Yogyakarta, di sepanjang perjalanan pengemudi tidak menyalakan musik di kabin bus. Keputusan ini sekaligus memperlihatkan dilema yang dihadapi operator bus di Indonesia. Musik memang bisa menjadi hiburan sekaligus menjaga stamina sopir, namun risiko hukum yang membayangi membuat perusahaan seperti Sumber Alam lebih memilih bermain aman.

Hingga ada aturan yang lebih jelas dan implementasi yang transparan, kabin hening tampaknya akan tetap menjadi pilihan utama bagi operator legendaris asal Kutoarjo tersebut.