Pertamina Gabungkan 3 Anak Usaha, Selesaikan Akhir 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Strategi Integrasi Hilir Pertamina untuk Meningkatkan Efisiensi dan Kinerja Keuangan

PT Pertamina (Persero) tengah merancang rencana besar dalam upaya meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja keuangan perusahaan. Salah satu langkah utamanya adalah penggabungan operasional antara tiga anak perusahaan, yaitu PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Kilang Pertamina Internasional (KPI), serta Pertamina International Shipping (PIS). Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menjelaskan bahwa proses integrasi ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2025.

Penyesuaian Struktur Organisasi

Penggabungan operasional ini merupakan bagian dari penyesuaian struktur organisasi yang dilakukan oleh Pertamina. Sebelumnya, perusahaan telah membagi bisnis menjadi hulu dan hilir melalui pembentukan subholding agar dapat bergerak lebih cepat dan responsif. Namun, dengan perkembangan situasi yang terus berubah, struktur organisasi juga perlu disesuaikan agar tetap efektif.

Simon menegaskan bahwa sebagai institusi yang terus berkembang, Pertamina harus mampu menyesuaikan diri dengan dinamika pasar dan kondisi global. Dengan demikian, penggabungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan, termasuk dalam hal efisiensi dan pengurangan biaya operasional.

Tekanan Laba Akibat Kondisi Global

Salah satu alasan utama dilakukannya integrasi bisnis hilir adalah tekanan terhadap kinerja keuangan BUMN tersebut. Permintaan energi global mengalami penurunan, sementara kapasitas produksi kilang justru meningkat akibat beroperasinya sejumlah kilang baru. Hal ini menyebabkan margin kilang semakin sempit dan berdampak pada laba konsolidasi perusahaan.

Untuk mengatasi tantangan ini, Pertamina melakukan beberapa kajian untuk menggabungkan operasional antara KPI, PIS, dan PPN. Tujuannya adalah untuk menciptakan sinergi yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Fokus Utama dan Penyelarasan Strategi

Dalam rangka meningkatkan kinerja, Pertamina menekankan beberapa fokus strategis. Perusahaan melakukan penyelarasan inisiatif agar sejalan dengan arah kebijakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Selain itu, Pertamina juga mengoptimalkan proses bisnis di seluruh lini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.

Tidak kalah penting, semua langkah yang diambil bertujuan untuk menjaga reputasi perusahaan serta memperkuat kepercayaan stakeholder. Hal ini dilakukan melalui advokasi kebijakan yang kuat dan komunikasi yang efektif.

Langkah-Langkah yang Dilakukan

Beberapa langkah yang dilakukan oleh Pertamina antara lain:

  • Penyederhanaan struktur organisasi untuk meningkatkan efisiensi.
  • Peningkatan koordinasi antar unit usaha agar tercapai sinergi yang optimal.
  • Optimalisasi proses bisnis di seluruh lini operasional.
  • Penguatan hubungan dengan pemangku kepentingan melalui komunikasi yang transparan dan efektif.

Dengan implementasi strategi ini, Pertamina berharap dapat mencapai target kinerja yang lebih baik, terutama dalam konteks persaingan global dan perubahan permintaan energi. Proses integrasi ini juga diharapkan mampu memperkuat posisi Pertamina sebagai salah satu pelaku utama dalam industri energi nasional.