
Komentar Presiden Jokowi tentang Pergantian Menteri Keuangan
Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan komentar terkait pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani menjadi Purbaya Yudhi Sadewa. Menurutnya, kedua tokoh tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa, meskipun masing-masing memiliki perbedaan dalam pendekatan ekonomi.
Jokowi menyampaikan bahwa Purbaya adalah seorang ekonom yang memiliki pandangan berbeda dibandingkan dengan Sri Mulyani. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat mengenal Purbaya dan menilai bahwa ia sangat bagus dalam menjalankan tugasnya. Perbedaan mazhab ekonomi antara keduanya juga menjadi hal yang menarik untuk diperhatikan.
”Saya kenal sangat baik dengan Pak Pur, sangat bagus dan mazhab ekonominya beda dengan Ibu Sri Mulyani,” ujarnya saat diwawancarai oleh Radar Solo (Jawa Pos Group) pada Sabtu (13/9).
Menurut Jokowi, respons pasar terhadap kebijakan yang diambil oleh Purbaya juga cukup positif. Meski awalnya ada sentimen negatif, namun belakangan ini pasar mulai merespons langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Keuangan baru ini secara lebih baik. Hal ini terlihat dari beberapa aspek, seperti peningkatan indeks harga saham dan kenaikan nilai tukar rupiah.
”Kalau kita lihat dari respons pasar, respons masyarakat, indeks harga saham rebound juga, kembali naik. Rupiah menguat, artinya pasar juga menerima itu. Tentu saja kalau pasar menerima, aliran uang akan kembali masuk ke kita,” jelas Jokowi.
Hak Prerogatif Presiden dalam Pergantian Menteri
Presiden Indonesia yang menjabat dua periode ini menegaskan bahwa semua keputusan terkait pergantian menteri di Kabinet Merah Putih adalah hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. Ia tidak ingin berkomentar lebih lanjut mengenai pergantian menteri lain, termasuk Budi Arie Setiadi, yang juga diganti oleh Presiden Prabowo.
”Reshuffle kabinet, reshuffle menteri, itu hak prerogatif presiden. Kewenangan penuh Presiden Prabowo Subianto,” tegas Jokowi.
Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum berkomunikasi dengan Budi Arie Setiadi, yang pernah menjadi salah satu pembantunya di kabinet. Budi Arie pernah menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Menteri Komunikasi dan Informatika, hingga Menteri Koperasi.
”Itu kewenangan presiden, saya tidak bisa memberikan komentar, itu hak prerogatif. Belum ketemu (Budi Arie), mungkin dalam waktu dekat tetapi belum ketemu,” kata dia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!