
Pemkab Bekasi Siap Perbaiki Musala yang Rusak Akibat Gempa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan segera melakukan perbaikan terhadap musala yang roboh akibat gempa berkekuatan 4,9 M yang terjadi pada Rabu (20/8/2025) malam. Lokasi musala tersebut berada di Kampung Walahar, Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sukabungah, Didin Hasanudin menyampaikan bahwa pihak desa bersama dengan personel BPBD Kabupaten Bekasi telah turun ke lokasi untuk memberikan bantuan darurat dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun bangunan musala tersebut sudah lama dan berada di lingkungan yang penduduknya sedikit.
"Bangunan musala memang sudah lama dan tidak banyak warga yang tinggal di sekitar lokasi," ujarnya. Menurut Didin, meski gempa terasa cukup kuat di wilayah Bojongmangu, tidak ada rumah warga di sekitar musala yang mengalami kerusakan.
Bantuan juga telah datang dari berbagai pihak, seperti Baznas dan PMI Kabupaten Bekasi. Rencananya, perbaikan musala akan dilakukan oleh Pemkab Bekasi melalui Baznas. Didin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat wilayah Bojongmangu berdekatan dengan pusat titik gempa.
Pengalaman Warga Saat Gempa Mengguncang
Seorang warga bernama Dani (58) dari Kampung Palasari, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, mengaku mengalami pengalaman serupa saat gempa terjadi. Saat itu, ia sedang buang air besar di kamar mandi rumahnya. Tiba-tiba bangunan bergoyang dan suara gemuruh serta runtuhan terdengar.
Dani mengatakan bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa dan harus fokus menyelesaikan urusan di kamar mandi. Sementara itu, istri dan anaknya sedang menonton pertandingan sepak bola putri di televisi.
Setelah selesai, Dani keluar dari kamar mandi dan terkejut melihat beberapa bagian rumah mengalami kerusakan, seperti tembok retak dan atap coran yang roboh menimpa kompor gas serta rak piring yang pecah. Ia mengungkapkan rasa harapan agar pemerintah dapat membantu perbaikan rumahnya.
Data Kerusakan Akibat Gempa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat adanya satu sarana ibadah yang rusak berat akibat gempa. Musala di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, roboh tanpa korban jiwa. Dodi Supriadi, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa pihaknya masih terus memantau situasi dan menunggu laporan dari tim lapangan.
Sementara itu, data hingga Kamis (21/8/2025) pukul 16.00 WIB menunjukkan bahwa sebanyak 37 rumah dan 5 fasilitas umum di Karawang, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat gempa. Sebanyak 194 jiwa terdampak dengan 66 keluarga yang tersebar di 6 kecamatan dan 11 desa.
Gempa tektonik ini terjadi pada Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 19.54 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki magnitudo M 4,7. Episenter gempa berada di koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, atau tepatnya berlokasi di darat, 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 km.
Langkah Pemkab Bekasi
Pemkab Bekasi telah menyiapkan langkah-langkah penanggulangan bencana pasca-gempa. Selain perbaikan musala, pihak pemerintah juga akan mengevaluasi kondisi bangunan lain yang rusak. Tim BPBD dan instansi terkait akan terus melakukan pendataan dan monitoring untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Masyarakat diminta tetap waspada dan menghindari tempat-tempat yang rawan longsor atau kerusakan struktur bangunan. Dengan tindakan proaktif dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana dan mempercepat proses pemulihan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!