
Gerakan Naik Transportasi Umum di Banyuwangi
Beberapa kantor organisasi perangkat daerah (OPD) di Banyuwangi kini menampilkan pemandangan yang berbeda setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengeluarkan surat edaran terkait gerakan naik angkutan umum setiap Jumat. Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan para sopir angkutan umum, termasuk ojek online dan ojek pangkalan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani serta Wakil Bupati Mujiono turut serta dalam gerakan ini dengan memanfaatkan transportasi umum untuk bekerja. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk mengungkapkan bahwa kebijakan ini akan rutin dilakukan mulai Jumat ini dan seterusnya. Seluruh karyawan pemkab diminta untuk berangkat dan pulang kerja menggunakan moda transportasi publik, baik kendaraan umum maupun ojek online (ojol), termasuk layanan pesan antar.
“Hari ini saya ke kantor naik ojol. Ini adalah gerakan yang akan kita rutinkan mulai Jumat ini dan seterusnya,” ujar Ipuk pada Jumat (12/9/2025). Ia berharap, dengan masifnya penggunaan transportasi umum, pendapatan para sopir akan meningkat.
Selama perjalanan, Ipuk sempat berbicara dengan driver ojol yang memboncenginya, yaitu Trisilawati, seorang orang tua tunggal. Ia menanyakan suka duka pekerjaannya serta memberikan semangat kepada sang driver.
Gerakan ini mendapat respon positif dari para sopir angkutan publik, baik angkutan umum maupun ojol. Salah satu yang menyampaikan apresiasi adalah Siti, seorang sopir ojol yang baru empat bulan menjalani profesi ini.
“Di tengah banyaknya penurunan orderan akhir-akhir ini karena semakin banyaknya yang jadi ojol, program ini sangat membantu kami. Orderan makin banyak kalau tiap Jumat dirutinkan kegiatan ini,” kata Siti.
Ian, sopir ojol lainnya, juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Bupati Ipuk. “Terima kasih Bu Ipuk karena memperhatikan kami. Semoga gerakan ini berlangsung rutin sehingga menambah orderan kami,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi juga telah melaksanakan program angkutan sekolah gratis yang melibatkan puluhan sopir angkot. Setiap pagi hari dan saat pulang sekolah, para sopir angkot keliling menjemput pelajar di titik tertentu.
“Alhamdulillah, program ini terbukti mampu menambah pendapatan para mereka,” ujar Ipuk. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi pelajar, tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para sopir angkot.
Dengan adanya berbagai program seperti ini, Pemkab Banyuwangi berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan memberdayakan masyarakat, khususnya para pengemudi transportasi umum. Gerakan naik transportasi umum setiap Jumat menjadi langkah nyata untuk mendukung ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan transportasi publik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!