
Program Bantuan Pangan untuk Masyarakat
Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) akan meluncurkan kembali program bantuan pangan yang akan berlangsung selama empat bulan hingga akhir 2025. Penyaluran bantuan ini telah dimulai pada bulan ini, sebagai upaya untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat.
Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pengambilan keputusan untuk meluncurkan program ini dilakukan karena mulai masuknya Oktober dan November, produksi pangan mengalami penurunan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di kantornya pada Jumat (12/9).
Keputusan pelaksanaan program bantuan pangan ini sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo. Bantuan pangan tersebut akan diberikan bersamaan dengan paket Stimulus Ekonomi yang dikeluarkan oleh Kemenko Perekonomian.
Dalam penyampaiannya, Zulhas menjelaskan bahwa bantuan pangan akan diberikan kepada sebanyak 18,2 juta penerima. Bentuk bantuan yang diberikan adalah beras dengan berat 10 kilogram per orang. Terdapat dua skema yang dipertimbangkan dalam pemberian bantuan tersebut. Pertama, beras diberikan sebanyak 10 kg setiap bulannya. Kedua, beras diberikan sebanyak 20 kg sebanyak dua kali hingga akhir tahun.
Meski ada dua skema, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa Perum Bulog telah ditugaskan untuk menyalurkan beras sebanyak dua kali hingga akhir tahun. Dengan demikian, bantuan pangan diberikan langsung sebanyak 20 kg per periodenya agar prosesnya lebih cepat.
“Anggaran bantuan pangan disesuaikan, yang jelas operasional dan segala macam sekitar Rp 13,9 triliun,” ujar Arief saat ditemui di Kemenko Pangan.
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal, menjelaskan bahwa periode pertama penyaluran bantuan pangan akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dikirimkan secepat mungkin pada akhir September. Diharapkan penyaluran tahap pertama sudah selesai pada pertengahan November.
Sementara itu, penyaluran bantuan pangan tahap kedua akan dimulai pada awal November hingga selesai pada akhir Desember. Proses administrasi juga akan diselesaikan secara bersamaan.
Paket Stimulus Ekonomi Akhir Tahun
Pemerintah berencana melanjutkan pemberian insentif untuk masyarakat dalam rangka menyambut momentum Natal dan tahun baru (Nataru) 2025/2026. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah meningkatkan mobilitas masyarakat. “Kebijakan mendorong mobilitas masyarakat dan pariwisata akan terus dilanjutkan, termasuk pada periode Natal dan Nataru nanti,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian, Selasa (5/8).
Insentif yang akan diberikan tidak berbeda jauh dengan stimulus yang digulirkan pada kuartal II 2025. Namun, pada masa Nataru nanti, akan ada program nasional yang dikemas dalam bentuk paket wisata bundling agar lebih menarik minat masyarakat untuk berlibur.
Beberapa insentif yang dipertimbangkan antara lain:
- Diskon transportasi darat seperti kereta api,
- Potongan harga untuk kapal laut dan penyeberangan,
- Diskon tiket pesawat melalui perpanjangan skema PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!