
Pameran Tunggal Marintan Sirait: Landscape in My Mind
Pameran tunggal Marintan Sirait dengan tajuk Landscape in My Mind menjadi pengalaman artistik yang menggali lanskap batin yang kompleks. Pameran ini berlangsung di Orbital Dago, Jalan Rancakendal Luhur, Bandung, dari tanggal 14 Agustus hingga 7 September 2025. Melalui karya-karyanya, Marintan menyampaikan pesan tentang hubungan mendalam antara tubuh, alam, jiwa, dan ruang sosial.
Marintan adalah seniman seni rupa pertunjukan dan instalasi transdisipliner yang dikenal melalui praktik artistik yang berpusat pada tubuh. Ia menggunakan pendekatan yang menyelami hubungan antara tubuh, alam, jiwa, dan ruang sosial. Praktiknya berpijak pada kesadaran spasial somatik serta gestur ritual yang tumbuh dari relasi antara alam dan manusia.
Pameran Landscape in My Mind merupakan eksplorasi artistik ruang batin yang dihuni jejak leluhur, emosi yang tak terucapkan, serta resonansi pengalaman yang tertanam dalam tubuh dan jiwa. Pameran ini mengajak untuk sejenak berhenti dan menyusun ulang orientasi batin pada titik-titik krusial kehidupan, yaitu gunung, sungai, mata air, tanah, dan segala kehidupan yang tumbuh di sekitarnya.
Kurator Rifky Effendy menjelaskan bahwa bagi Marintan, resonansi ruang, ingatan, dan imajinasi bukanlah entitas yang terpisah. Akan tetapi, denyut dalam jaringan keberadaan yang lebih luas, terus bergerak bersama perubahan emosi dan pengalaman. Dalam pameran ini, Marintan menggunakan berbagai medium seperti proyeksi video, lukisan cat air, instalasi kain menggantung, dan dokumentasi perjalanan artistiknya selama beberapa dekade.
Serial Lukisan Cat Air: Landscape in My Mind
Salah satu karya yang menarik adalah serial lukisan cat air Landscape in My Mind. Karya ini menghadirkan bentuk-bentuk organik yang muncul dari teknik melarutkan dan mengalirkan tinta atau cat air di atas kertas. Karya-karya tersebut menjadi cerminan lanskap geografi batin yang terus berulang, seolah memetakan medan emosional dan spiritual alih-alih menunjuk pada lokasi fisik tertentu.
Melalui palet warna yang minimalis dan komposisi yang lapang, karya ini menciptakan ruang untuk kontemplasi, menekankan kehadiran dan proses. Setiap karya mengundang penonton untuk merenung dan merasakan perasaan yang tersembunyi dalam diri mereka sendiri.
Instalasi "Long Distance Call From Home"
Selain itu, ada instalasi Long Distance Call From Home yang terdiri atas tujuh helai kain transparan digantung vertikal di ruang pamer. Setiap kain memuat rekaman gestur tubuh dari pertunjukan dengan judul sama yang pernah dipentaskan Marintan beberapa tahun lalu.
Sosok yang terekam dalam gerakan performatif pada masing-masing panel menyiratkan fragmen-fragmen emosi dan ingatan yang terbentang dalam lanskap mental. Di bawahnya, hamparan tanah dan unsur alam lain memperkuat kepuitian karya ini, menghubungkan tubuh dengan tanah dan akar, sebagai rumah sejati.
Menurut Rifky, dalam narasi Marintan, karya ini lahir dari pandangan ekofenomenologis, terutama pemikiran David Abram dan Maurice Merleau-Ponty, yang melihat relasi manusia dan alam sebagai pengalaman tubuh yang langsung, saling menghidupi, dan eksis bersama. Alam tidak dipandang sebagai objek eksternal, melainkan organisme hidup, karena manusia adalah bagian tak terpisahkan dari jejaring kehidupan.
Hubungan Tubuh dan Alam
Melalui gerak tubuh yang terekam, karya ini menjadi jembatan melintasi jarak geografis dan spiritual. Marintan mengingatkan, rumah bukan semata bangunan, tetapi keterhubungan mendalam dengan lanskap yang membentuk, merawat, dan menopang keberadaan kita. Di tengah krisis ekologis dan keterasingan modern, karya ini mengajak mendengarkan kembali panggilan tanah atau panggilan untuk merawat rahim bumi sebagai sumber kehidupan.
Karya seni Marintan dapat dilihat sebagai semacam filsafat visual, karena tindakan mencipta juga merupakan proses meditatif atau ritual yang terkait dengan kesadaran dan keberadaan. Setiap karya mengajak penonton untuk memahami makna dalam kehidupan dan hubungan yang lebih dalam antara manusia dan alam.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!