
Peluncuran Program Terpadu Macab LVRI Belu
Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri, secara resmi meluncurkan Program Terpadu Markas Cabang (Macab) LVRI Belu. Acara yang digelar di Kantor Macab LVRI Belu di perbatasan RI-RDTL berlangsung pada Jumat (22/8/2025). Kehadiran dalam acara ini mencakup Wakil Ketua LVRI, Sekretaris Jenderal LVRI, Ketua Mada LVRI Kupang, serta para pengurus Macab Belu, veteran, dan anggota DPRD Belu.
Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 4.000 orang veteran pejuang dan pembela bangsa beserta keluarganya yang tergabung dalam LVRI. Mereka tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga penjaga keutuhan bangsa yang telah mengorbankan jiwa, raga, dan keluarga demi merah putih. Namun, ia menyadari bahwa kondisi para veteran di daerah perbatasan masih menghadapi beberapa tantangan kompleks.
Salah satu isu yang disampaikan adalah keterbatasan lapangan kerja bagi veteran yang masih produktif maupun anak-anak mereka. Selain itu, akses pendidikan yang belum merata meskipun status orang tua mereka sebagai pejuang bangsa. Mantiri juga menyoroti maraknya praktik percaloan dalam pengurusan administrasi veteran yang merugikan anggota LVRI. Adapun upaya yang mencoba merongrong kewibawaan Ketua Macab Belu dengan cara yang tidak sesuai dengan AD/ART organisasi.
Ia menegaskan agar semua tindakan fitnah dan adu domba segera dihentikan. Jika ada ketidakpuasan dalam berorganisasi, harus diselesaikan melalui jalur yang beradab dengan tetap menghormati keputusan lembaga yang berwenang. Mantiri juga mengajak seluruh anggota LVRI untuk memperkuat persaudaraan demi kebaikan bersama.
Selain itu, ia mengingatkan kurangnya perhatian nyata dari pemerintah, baik tingkat daerah maupun provinsi, dalam hal kesejahteraan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi bagi para veteran dan keluarganya. Untuk menjawab sebagian masalah tersebut, Macab LVRI Belu meluncurkan tiga program strategis.
Program Strategis yang Dilaunching
Program pertama adalah pembukaan lahan pertanian seluas 2,9 hektare. Lahan ini diharapkan menjadi wadah pemberdayaan ekonomi bagi para veteran dan keluarganya. Mantiri berharap kebun veteran ini dapat menjadi contoh bagi seluruh Macab LVRI di Indonesia.
Program kedua adalah penyerahan sertifikat tanah dan peletakan batu pertama pembangunan Kantor DPC LVRI Kabupaten Belu. Pembangunan ini dilakukan di atas lahan hibah dari Ketua DPC LVRI Belu, Stefanus Atok Bau. Gedung dua lantai ini akan difungsikan sebagai kantor sekaligus aula serbaguna. Selain digunakan untuk kegiatan internal veteran, gedung ini juga dapat disewakan untuk kegiatan pemerintah maupun masyarakat, sehingga membantu menopang ekonomi organisasi.
Program ketiga adalah peluncuran Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fohotolutuan. Lembaga ini hadir untuk memberikan pendampingan hukum bagi para veteran terkait administrasi, hak-hak veteran, serta berbagai persoalan hukum. LKBH juga terbuka bagi masyarakat umum sebagai bentuk pengabdian LVRI.
Permintaan Khusus kepada Pemerintah
Dalam kesempatan tersebut, Mantiri menyampaikan permintaan khusus kepada Pemerintah Kabupaten Belu dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur agar lebih memberi perhatian nyata kepada para veteran. Menurutnya, veteran telah menunaikan kewajiban kepada bangsa, dan kini saatnya negara melalui pemerintah memberikan jaminan kesejahteraan, akses pendidikan, lapangan kerja, serta pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi mereka.
Mantiri menegaskan bahwa peluncuran program terpadu ini menjadi momentum kebangkitan sekaligus penghormatan kepada para pejuang bangsa di daerah perbatasan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman, peletakan batu pertama pembangunan Kantor Macab LVRI Belu dua lantai, serta penanaman simbolis tanaman tomat dan porang (Maekbako) di lahan perkebunan LVRI Belu seluas 2,5 hektare.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!