Menteri Transmigrasi: Kampus Harus Berdampak Nyata untuk Masyarakat

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Menteri Transmigrasi Berikan Pesan Penting kepada Mahasiswa yang Ikut Ekspedisi Patriot

Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman Suryanagara, hadir dalam acara pelepasan Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Acara ini digelar pada Jumat, 22 Agustus 2025, dan menjadi momen penting bagi para mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dalam sambutannya, Menteri Iftitah menegaskan bahwa pendidikan tinggi tidak boleh hanya berhenti pada teori. Ia menyatakan bahwa pendidikan harus memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat. “Kampus tidak boleh hanya menjadi menara gading. Mahasiswa harus turun ke sawah, ladang, dan lapangan, berbicara dengan rakyat. Ilmu harus menjadi senjata paling ampuh dalam pembangunan nasional,” ujarnya.

Acara tersebut menandai keberangkatan 57 kelompok TEP Unpad yang akan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat selama empat bulan di 154 kawasan transmigrasi. Program ini diharapkan bisa membantu memetakan komoditas unggulan daerah serta menjawab berbagai permasalahan bangsa.

Rektor Unpad, Prof Arief Sjamsulaksan, menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan Kementerian Transmigrasi yang melibatkan TEP dalam program pengabdian langsung kepada masyarakat. Menurutnya, program ini merupakan kesempatan langka bagi para mahasiswa untuk melakukan survei dan mengidentifikasi potensi daerah.

“Ini adalah sumbangsih Unpad dalam menjawab permasalahan bangsa. Semoga program ini berkelanjutan dan membawa manfaat bagi rakyat serta negeri,” ujarnya.

Menteri Iftitah juga menekankan pentingnya penelitian berbasis data sebagai dasar kebijakan pembangunan. Ia menilai bahwa pembangunan tidak bisa didasarkan pada asumsi semata, tetapi harus didukung oleh riset yang mendalam. “Melalui Ekspedisi Patriot, kami mengirimkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk menelisik potensi unggulan di kawasan transmigrasi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa transmigrasi saat ini bukan lagi sekadar pemindahan penduduk. Program ini kini lebih fokus pada penciptaan industrialisasi berbasis potensi lokal di 154 kawasan transmigrasi. “Sebelum menghadirkan pendatang, masyarakat lokal harus sejahtera terlebih dulu. Kemudian, transmigran masuk sebagai tenaga kerja di kawasan industri baru. Di sinilah peran mahasiswa sebagai Tim Ekspedisi Patriot menjadi sangat penting,” paparnya.

Selain itu, Menteri Iftitah memberikan pesan kepada para mahasiswa untuk berangkat dengan semangat dan kerendahan hati. Ia mengajak mereka menjadi patriot ilmu pengetahuan yang mampu memberikan inovasi dan harapan bagi bangsa. “Berangkatlah sebagai patriot ilmu pengetahuan. Hadirkan inovasi dan harapan bagi bangsa. Ingat, senjata paling sakti untuk membangun negeri adalah ilmu pengetahuan,” tuturnya.

Program TEP diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung dari masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Dengan kolaborasi antara universitas dan pemerintah, diharapkan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dapat menjadi dasar kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Selain itu, program ini juga menjadi bentuk tanggung jawab sosial dari universitas dalam menghadapi tantangan pembangunan di berbagai wilayah. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga mengembangkan jiwa kepemimpinan dan rasa kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

Dengan demikian, TEP tidak hanya menjadi wadah pendidikan, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun keterhubungan antara dunia akademik dan masyarakat. Dengan pendekatan yang berbasis data dan partisipasi aktif dari mahasiswa, diharapkan program ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.