
Perkembangan Teknologi Robot Kandungan di Tengah Kontroversi
Beberapa gambar menunjukkan robot dengan bentuk yang mirip manusia dan memiliki perut yang terlihat membesar, seperti sedang mengandung, mulai beredar di media sosial beberapa waktu lalu. Gambar-gambar tersebut menimbulkan banyak spekulasi tentang pengembangan teknologi "robot kehamilan" yang dikabarkan sedang dalam proses penelitian di Tiongkok. Salah satu contoh gambar yang muncul di Facebook menampilkan robot dengan perut dari kaca transparan, di mana terdapat bayi yang sedang meringkuk lengkap dengan pelat dan kabel yang terhubung.
Banyak pihak menyebutkan bahwa sumber informasi ini berasal dari sebuah media Tiongkok bernama Kuai Ke Zhi. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa sedang ada pengembangan robot yang mampu mengandung atau hamil anak manusia. Prosesnya akan mencakup pembuahan hingga kelahiran. Pengembang robot tersebut, Zhang Qifeng, mengklaim bahwa prototipe pertama akan siap pada awal tahun 2026 dengan harga diperkirakan tidak melebihi 100 ribu yuan atau sekitar 226,7 juta rupiah.
Dalam wawancara dengan Newsweek, Zhang menjelaskan bahwa ada sebagian orang yang tidak ingin menikah tetapi masih ingin memiliki pasangan hidup. Di sisi lain, beberapa perempuan juga ingin memiliki anak tanpa harus melalui proses kehamilan. Menurutnya, teknologi rahim buatan bisa ditanamkan di bagian perut robot, sehingga orang dan robot dapat saling berinteraksi untuk mencapai kehamilan. Meski demikian, ia tidak menjelaskan secara detail bagaimana proses ini akan berjalan.
Menurut laporan Kuai Ke Zhi, Zhang Qifeng adalah CEO dan pendiri perusahaan teknologi bernama Kaiwa Technology yang berbasis di Guangzhou. Ia juga disebut sebagai pemegang gelar PhD yang terafiliasi dengan Nanyang Technological University (NTU) di Singapura. Namun, saat ditanya oleh Livescience, juru bicara NTU menyatakan bahwa tidak ada lulusan PhD dengan nama Zhang Qifeng di universitas tersebut. Selain itu, mereka juga mengonfirmasi bahwa tidak ada riset terkait "robot kandungan" yang dilakukan di NTU.
Kabar tentang robot kandungan ini muncul bersamaan dengan penyelenggaraan World Robot Conference di Beijing. Meskipun begitu, situs cek fakta Snopes tidak berhasil menemukan nama Zhang Qifeng dalam daftar peserta konferensi robot humanoid yang digelar antara 8 hingga 12 Agustus lalu. Daftar tersebut diberikan setelah panitia konferensi ditanya apakah Kaiwa Technology termasuk salah satu peserta.
Beberapa media berita juga diketahui telah mencabut artikel-artikel yang pernah mereka terbitkan mengenai pengembangan robot ini. Salah satunya adalah The Standard dari Hong Kong. Gambar seorang pria yang diidentifikasi sebagai Zhang Qifeng juga sudah tidak lagi tersedia di tayangan media tersebut.
Sebelumnya, gambar tersebut disertai dengan keterangan sumber dari Douyin, versi Tiongkok dari TikTok. Setelah dilakukan pengecekan melalui teknik reverse image, ditemukan bahwa gambar yang sama juga muncul di beberapa situs berita lainnya, termasuk Chosun di Korea dan China News Service di Tiongkok. Sayangnya, tautan gambar tersebut kini tidak lagi tersedia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!