
Inovasi Teknologi Nirkabel di Jepang
Jepang kembali menunjukkan kemajuan teknologi dengan keberhasilan para ilmuwan dalam mengembangkan sistem transfer daya nirkabel (wireless power transfer/WPT) berbasis kecerdasan buatan. Terobosan ini menjadi langkah penting menuju lingkungan masyarakat yang sepenuhnya nirkabel dalam beberapa dekade mendatang.
Penelitian yang Dipublikasikan di Jurnal IEEE Transactions on Circuits and Systems
Pada Juni 2025, penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal IEEE Transactions on Circuits and Systems menunjukkan bahwa pendekatan baru berbasis machine learning mampu menjaga kestabilan tegangan listrik meskipun beban daya berubah. Hal ini menjadi kemajuan signifikan dalam upaya meningkatkan efisiensi sistem pengisian daya tanpa kabel.
Masalah Sistem WPT Konvensional
Sistem WPT konvensional sering menghadapi kendala fluktuasi daya karena sifatnya yang bergantung pada beban. Misalnya, ketika baterai ponsel diisi, resistansi internalnya berubah seiring kapasitas terisi. Hal itu dapat menyebabkan tegangan tidak stabil, sehingga berisiko menurunkan kecepatan pengisian atau bahkan merusak perangkat.
Solusi Load-Independent yang Lebih Efisien
Tim peneliti Jepang mengembangkan pendekatan baru yang bersifat load-independent atau tidak bergantung pada beban. Dengan teknologi ini, arus listrik dapat tetap stabil dan efisien meski perangkat yang diisi memiliki kebutuhan daya berbeda. Terobosan ini dinilai penting terutama untuk baterai berkapasitas besar, seperti kendaraan listrik, yang selama ini sangat rentan terhadap perubahan daya saat pengisian berlangsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode baru ini berhasil menekan fluktuasi tegangan hingga 5 persen, jauh lebih baik dibandingkan sistem lama yang mencapai 18 persen. Selain itu, efisiensi transfer daya meningkat hingga 86,7 persen, sementara sistem bergantung beban bisa turun hingga 65 persen.
Pernyataan Resmi Peneliti Jepang
Ketua tim riset, Profesor Hiroo Sekiya dari Chiba University, menegaskan pentingnya capaian ini. “Kami yakin bahwa hasil penelitian ini merupakan langkah signifikan menuju masyarakat yang sepenuhnya nirkabel,” ujarnya. Ia menambahkan, “Selain itu, karena beroperasi secara load-independent, sistem WPT dapat dibangun dengan cara sederhana, sehingga menekan biaya dan ukuran perangkat. Tujuan kami adalah menjadikan teknologi ini lazim dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.”
Prinsip Kerja Resonansi dalam WPT
Dari sisi teknis, sistem WPT bekerja dengan prinsip resonansi, mirip dengan cara radio menangkap sinyal. Transmiter mengirimkan gelombang elektromagnetik pada frekuensi tertentu yang kemudian ditangkap oleh sirkuit penerima dengan frekuensi sama. Resonansi inilah yang memungkinkan energi ditransmisikan secara nirkabel dengan efisiensi tinggi.
Peran Kecerdasan Buatan dalam Desain Sirkuit
Penerapan machine learning tidak hanya membantu menciptakan sistem WPT yang lebih stabil, tetapi juga membuka jalan menuju otomasi perancangan sirkuit listrik. “Penelitian ini menggambarkan bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan untuk merevolusi desain elektronik, menuju masa depan di mana desain sirkuit dilakukan secara otomatis,” tulis tim peneliti dalam laporan mereka.
Dampak Global: Menuju Masyarakat Tanpa Kabel
Jika target lima hingga sepuluh tahun ke depan tercapai, dampaknya akan luas. Mulai dari pengisian perangkat pintar, peralatan rumah tangga, hingga kendaraan listrik, semua dapat beroperasi tanpa bergantung pada kabel. Terobosan ini dipandang berpotensi mengubah gaya hidup global dan mempercepat transformasi menuju masyarakat nirkabel yang lebih efisien sekaligus ramah lingkungan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!