Gempa di Karawang, Dirasakan Hingga Cikarang Pagi Ini

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Gempa Bumi Kembali Dirasakan di Karawang, Jawa Barat

Pada Senin pagi, 25 Agustus 2025, masyarakat di wilayah Karawang, Jawa Barat kembali merasakan gempa bumi. Gempa yang terjadi pada pukul 03.27 WIB ini memiliki kekuatan Magnitudo 3,2 dan berada di darat. Pusat gempa berada sejauh 15 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Bekasi. Kedalaman sumber gempa tergolong dangkal, hanya empat kilometer.

Menurut informasi yang diberikan oleh Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto, gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat atau West Java back arc thrust. Hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam memahami dinamika geologis daerah tersebut.

Gempa yang terjadi kali ini merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan setelah gempa utama dengan kekuatan Magnitudo 4,7 yang terjadi pada Rabu malam lalu. Saat itu, guncangan mencapai skala intensitas III-IV MMI dan menyebabkan beberapa kerusakan di wilayah Karawang, Bekasi, serta Bandung Barat. BMKG menjelaskan bahwa penyebab utamanya adalah aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat, yang dahulu dikenal sebagai Sesar Baribis, segmen Citarum.

Dampak dari gempa terkini tercatat di wilayah Karawang dengan intensitas antara II-III MMI. Masyarakat mengatakan bahwa getaran dirasakan seperti gempa siang hari, sehingga beberapa orang di dalam rumah merasakan goyangan dan benda-benda ringan yang digantung ikut bergoyang. Beberapa lainnya merasa ada truk melintas di dalam rumah.

Di Cikarang, Kabupaten Bekasi, gempa terasa dengan intensitas II MMI. Sampai saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dalam pernyataannya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyoroti pentingnya catatan gempa Karawang dan Bekasi yang terjadi pada tahun ini maupun pada tahun 1862. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat merupakan jenis sesar yang perlu diwaspadai. Ia menegaskan bahwa pemantauan dan pengembangan sistem peringatan dini sangat penting untuk mengurangi risiko bencana.

Penyebab dan Dinamika Gempa di Wilayah Jawa Barat

Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat adalah salah satu area geologis yang aktif dan sering menjadi sumber gempa. Aktivitas sesar ini terkait dengan pergeseran lempeng tektonik yang berlangsung secara bertahap. Proses ini bisa memicu gempa berkekuatan besar, terutama jika terjadi penumpukan tekanan di dalam tanah.

BMKG terus melakukan pemantauan dan analisis terhadap aktivitas sesar ini. Data yang dikumpulkan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa wilayah Jawa Barat, khususnya Karawang dan Bekasi, rentan terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi resmi dari instansi terkait.

Beberapa langkah pencegahan juga dianjurkan, seperti memastikan struktur bangunan tahan gempa, menyiapkan alat keselamatan, serta mengikuti pelatihan tanggap darurat. Selain itu, masyarakat diharapkan tidak panik dan selalu merujuk pada informasi yang berasal dari sumber terpercaya.

Rekomendasi dan Kesadaran Masyarakat

Selain upaya pemerintah dan lembaga terkait, kesadaran masyarakat akan pentingnya persiapan menghadapi bencana juga harus ditingkatkan. Edukasi tentang cara bertindak saat terjadi gempa, seperti mencari tempat aman dan menjauhi benda berbahaya, sangat penting untuk dilakukan.

BMKG juga merekomendasikan agar masyarakat terus memperhatikan informasi cuaca dan gempa melalui saluran resmi mereka. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman gempa yang mungkin terjadi kembali di masa depan.