Mengapa Arsenal Incar Eberechi Eze, Bukan Hanya Karena Cedera Havertz

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rekrutan Baru Arsenal yang Membawa Harapan Besar

Eberechi Eze, pemain kunci Crystal Palace, dikabarkan hampir pasti menjadi rekrutan ketujuh Arsenal di bursa transfer musim panas ini. Pemain berusia 25 tahun ini disebut lebih memilih bergabung dengan The Gunners dibanding tawaran dari klub lain, meski harus membayar harga tinggi sebesar £67,5 juta. Meskipun pelatih Palace, Oliver Glasner, tetap tenang menghadapi spekulasi ini setelah hasil imbang 0-0 melawan Chelsea, peluang Eze untuk memakai seragam merah Arsenal semakin besar.

Alasan Arsenal Mengincar Eze

Arsenal finis di posisi kedua Liga Primer selama tiga musim berturut-turut. Kini, kesempatan untuk mengejar gelar sangat terbuka. Liverpool dan Manchester City telah melakukan pergerakan besar di bursa transfer, dan Arsenal tidak ingin ketinggalan. Sebelumnya, klub sudah mendatangkan Viktor Gyokeres, Martin Zubimendi, dan Noni Madueke. Namun, kebutuhan akan penambahan kekuatan tetap diperlukan.

Awalnya, Mikel Arteta mungkin merasa lini sayap kiri cukup aman. Namun, performa Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard yang kurang konsisten musim lalu membuatnya berpikir ulang. Meski keduanya mencetak delapan gol di Liga Primer (10 di semua kompetisi), mereka masih kalah dari Kai Havertz (15) dan Bukayo Saka (12) dalam hal produktivitas.

Peran dan Gaya Bermain Eze

Eze biasanya bermain di sisi kiri dalam formasi 3-4-3 bersama Palace. Jika pindah ke Arsenal, posisi ini kemungkinan akan menjadi tempatnya bermain. Namun, perbedaan gaya main antara Palace dan Arsenal bisa menjadi tantangan. Di Palace, Eze memiliki banyak ruang untuk bergerak dalam serangan balik, sedangkan di Arsenal, ia harus terbiasa menghadapi lawan yang bertahan rapat karena dominasi bola tim.

Pengalaman Jack Grealish yang butuh waktu adaptasi setelah pindah dari Aston Villa ke Manchester City bisa menjadi analogi. Dengan hadirnya Gyokeres sebagai striker utama, peran pemain sayap juga akan sedikit berubah. Mereka tidak lagi harus bermain seperti "false nine" seperti musim lalu, tetapi fokus memberi suplai bola dari sisi lapangan.

Kemampuan Eze menggiring bola dan menusuk ke kotak penalti akan sangat membantu. Selain itu, ia juga bisa dimainkan sebagai gelandang serang tengah. Hal ini berarti beban kreativitas Martin Odegaard bisa sedikit berkurang. Musim lalu, Arsenal sering kehilangan daya kreasi saat sang kapten absen atau tampil kurang maksimal.

Statistik dan Kemungkinan Penempatan Posisi

Statistik menunjukkan bahwa Odegaard dan Eze cukup seimbang: Odegaard menciptakan 63 peluang dan 13 big chance, sementara Eze mencatatkan 58 peluang dan 11 big chance. Satu hal yang mungkin menjadi PR adalah penempatan posisi. Declan Rice nyaman bermain di sisi kiri dari tiga gelandang Arsenal, yang juga bisa menjadi area ideal bagi Eze jika tidak bermain di sayap.

Arteta harus pintar menyusun komposisi agar kehadiran pemain baru ini bisa maksimal. Jika semua berjalan sesuai rencana, kedatangan Eze bisa menjadi potongan terakhir dari puzzle Arsenal untuk mengejar trofi yang selama ini terasa begitu dekat.