Mencari 8 Nelayan Hilang, Helikopter Dikerahkan di Bangka Tengah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pencarian Nelayan yang Hilang di Perairan Bangka Tengah

Pencarian terhadap delapan nelayan yang hilang saat melaut di utara Pulau Gelasa, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, memasuki hari kedua. Tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di lima titik dengan radius 500 mil laut untuk menemukan para nelayan tersebut.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa satu unit helikopter NBO-105/P-1102 Polda Bangka Belitung dikerahkan langsung dari markas menuju lokasi kejadian. "Ada lima tim search rescue unit (SRU) yang mengupayakan penyelamatan cepat hari kedua ini," ujar Oka dalam keterangan tertulisnya.

Tim pencari menghadapi tantangan berat akibat kondisi cuaca buruk, termasuk hujan dan ombak besar. Mereka melakukan pencarian dengan metode search pattern secara visual dan coverage. Selain itu, tim SAR juga mengerahkan kapal-kapal besar seperti KN SAR Karna, KN Belut Laut, dan kapal Catamaran 501 untuk mendukung operasi pencarian.

Jika korban ditemukan, akan segera dilakukan evakuasi ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang. Delapan nelayan tersebut hilang setelah kapal KM Osela yang mereka tumpangi pecah dan karam akibat hantaman ombak pada Jumat (15/8/2025). Informasi mengenai kejadian tersebut baru diketahui pada Senin (18/8/2025) setelah salah satu awak kapal, yang juga kapten bernama Hamzah, ditemukan selamat.

"Total ada sembilan awak, satu ditemukan selamat mengapung menggunakan gabus dekat bagan nelayan," ujar Oka. Pemilik bagan kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada warga desa, yang selanjutnya melaporkan kepada tim SAR untuk melakukan pencarian gabungan.

"Afen menemukan satu orang yang tersangkut di bagan miliknya mengapung dalam kondisi selamat," tambah Oka. KM Osela dilaporkan bertolak dari Tanjung Pandan, Belitung, menuju perairan utara Pulau Gelasa pada Kamis (14/8/2025).

Keesokan harinya, kapal terjebak dalam cuaca buruk yang menyebabkan kapal tersebut pecah dan karam. "Saat kapal mau tenggelam, tiga orang menggunakan alat apung seadanya dan enam orang lainnya menggunakan box fiber, hingga saat ini masih delapan orang yang belum diketahui keberadaannya," ungkap Oka Astawa.

Proses Penyelamatan dan Tantangan yang Dihadapi

Proses penyelamatan ini tidak hanya melibatkan tenaga manusia, tetapi juga peralatan canggih yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas pencarian. Helikopter yang dikerahkan memiliki kemampuan untuk menjangkau area yang sulit dicapai oleh kapal laut. Dengan teknologi navigasi modern, helikopter dapat melakukan survei udara secara lebih luas dan cepat.

Selain itu, tim SAR juga memanfaatkan berbagai metode pencarian seperti search pattern, yaitu pola penelusuran yang dirancang untuk mencakup area yang lebih luas dan mengurangi risiko melewatkan titik penting. Metode ini sangat efektif dalam situasi darurat seperti ini, di mana waktu menjadi faktor kritis.

Dalam operasi penyelamatan, koordinasi antar tim menjadi hal yang sangat penting. Setiap anggota tim memiliki peran spesifik, mulai dari pengawasan udara hingga pemeriksaan di permukaan air. Adanya komunikasi yang baik antar tim membantu mempercepat proses pencarian dan meningkatkan peluang menemukan korban.

Keberlanjutan Operasi dan Upaya Kemanusiaan

Operasi pencarian ini dipastikan akan berlangsung hingga semua korban ditemukan. Tim SAR terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi laut agar bisa menyesuaikan strategi pencarian sesuai dengan situasi yang terjadi. Jika kondisi cuaca membaik, kemungkinan besar operasi akan dilanjutkan dengan skala yang lebih luas.

Selain itu, pihak berwenang juga berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk memperluas jaringan informasi. Bagan nelayan dan warga sekitar menjadi sumber informasi penting karena mereka lebih familiar dengan kondisi laut dan jalur-jalur yang sering dilewati oleh nelayan.

Masyarakat juga diajak untuk tetap waspada dan siap membantu jika diperlukan. Dengan kerja sama yang baik antara pihak SAR dan masyarakat, peluang sukses dalam operasi pencarian semakin besar.

Kesimpulan

Pencarian delapan nelayan yang hilang di perairan utara Pulau Gelasa terus berlangsung dengan melibatkan berbagai elemen seperti helikopter, kapal, dan tim SAR. Meskipun menghadapi tantangan cuaca buruk dan kondisi laut yang tidak menentu, upaya penyelamatan terus dilakukan dengan maksimal. Semoga dalam waktu dekat, para nelayan dapat ditemukan dalam kondisi selamat dan segera dievakuasi ke tempat yang aman.