Rupiah Melemah terhadap Dollar AS di Pasar Spot
Pada perdagangan pasar spot, rupiah mengalami penurunan terhadap dollar AS pada hari Selasa (18/8/2025). Berdasarkan data dari Bloomberg, pukul 09.31 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.242 per dollar AS. Ini menunjukkan bahwa rupiah melemah sebesar 0,27 persen dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di Rp 16.199 per dollar AS.
Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi bahwa rupiah akan terus mengalami pelemahan terhadap dollar AS. Hal ini disebabkan oleh kenaikan dollar AS yang mulai rebound akibat antisipasi pidato hawkish dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam beberapa kesempatan pekan ini. Beberapa acara penting yang ditunggu-tunggu antara lain adalah risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed dan pidato dari Jackson Hole. "Range pergerakan rupiah hari ini berkisar antara 16.150-16.250," jelas dia.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (15/8/2025) berada di level Rp 16.162 per dollar AS. Kurs ini lebih baik dibandingkan Kamis (14/8/2025) yang berada di level Rp 16.109 per dollar AS. Pergerakan ini menunjukkan adanya sedikit penguatan dalam beberapa hari terakhir.
Kurs Rupiah di Bank-Bank Besar
Di bank-bank besar di Indonesia, kurs rupiah terhadap dollar AS juga mencerminkan situasi yang serupa. Misalnya, di Bank Rakyat Indonesia (BRI), kurs jual ditetapkan pada Rp 16.249 per dollar AS. Kurs jual berarti bahwa pihak bank menjual dollar AS pada posisi tersebut.
Berikut adalah informasi lengkap mengenai kurs rupiah hari ini di lima bank besar:
- BRI: Jual 16.249, Beli 16.193
- Bank Mandiri: Jual 16.225, Beli 16.195
- BNI: Jual 16.215, Beli 16.200
- BCA: Jual 16.245, Beli 16.225
- CIMB Niaga: Jual 16.184, Beli 16.159
Kurs-kurs tersebut menunjukkan variasi antar bank, namun secara umum, rupiah masih mengalami tekanan terhadap dollar AS. Pergerakan kurs ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat dan perkembangan global.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rupiah
Selain adanya antisipasi terhadap pidato Powell, ada beberapa faktor lain yang turut memengaruhi pergerakan rupiah. Misalnya, kondisi perekonomian domestik dan tingkat inflasi di dalam negeri. Jika inflasi tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi cukup baik, maka rupiah bisa lebih kuat terhadap dollar AS.
Namun, jika terjadi ketidakpastian di pasar keuangan global atau adanya penurunan investasi asing, maka rupiah bisa semakin tertekan. Oleh karena itu, para investor dan pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan terkini untuk membuat keputusan yang tepat.
Prediksi Pergerakan Rupiah
Berdasarkan analisis dari para ahli, rupiah diperkirakan akan terus mengalami volatilitas dalam beberapa hari mendatang. Rentang pergerakan yang diperkirakan adalah antara 16.150 hingga 16.250. Para pengamat mengimbau agar masyarakat dan pelaku bisnis tetap waspada terhadap fluktuasi kurs yang bisa terjadi setiap harinya.
Dengan situasi saat ini, penting bagi masyarakat untuk selalu memperbarui informasi mengenai nilai tukar mata uang, terutama jika mereka terlibat dalam transaksi internasional atau memiliki investasi di luar negeri.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!