Masak dengan Air Fryer: Sehat atau Hanya Mitos?

Alat Masak Air Fryer dan Manfaat Kesehatannya

Alat masak air fryer kini semakin diminati, terutama karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebugaran. Meskipun begitu, banyak orang masih sulit melepaskan makanan favorit yang biasanya digoreng. Air fryer hadir sebagai solusi alternatif yang memungkinkan seseorang menikmati makanan dengan rasa mirip gorengan, namun tanpa efek negatif kesehatan dari penggorengan tradisional.

Makanan yang dimasak menggunakan udara panas memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan makanan yang digoreng dalam minyak berlebih. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk kesehatan secara umum. Namun, sebagian orang tetap khawatir tentang risiko kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan metode memasak baru ini, terutama mengenai toksisitas dan potensi kanker. Beberapa orang juga skeptis terhadap manfaat dari makanan yang digoreng dengan udara panas.

Perbandingan Air Fryer dengan Metode Masak Lain

Makanan yang digoreng dalam minyak berlebih cenderung mengandung lebih banyak lemak dibandingkan metode masak lain seperti dipanggang, dibakar, atau di-pan-searing. Misalnya, dada ayam yang digoreng dan dilapisi tepung roti mengandung 13,2 gram lemak per 100 gram, sedangkan dada ayam yang dipanggang hanya memiliki 0,39 gram lemak. Dengan demikian, penggunaan air fryer dapat memberikan makanan yang lebih sehat dengan rasa dan tekstur serupa.

Air fryer tidak membutuhkan jumlah minyak yang besar seperti metode penggorengan tradisional. Sebagai hasilnya, makanan yang dihasilkan memiliki kadar lemak dan kalori yang lebih rendah. Berdasarkan berbagai studi, mengurangi asupan lemak jenuh bisa memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk membantu mengelola kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Manfaat Utama Penggunaan Air Fryer

Jika digunakan dengan benar, air fryer menawarkan beberapa manfaat kesehatan berikut:

Meningkatkan Kesehatan Secara Keseluruhan
Makanan yang digoreng biasanya tinggi lemak dan kalori, sehingga meningkatkan risiko obesitas. Obesitas sendiri bisa menyebabkan komplikasi kesehatan seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Beralih ke air fryer dapat membantu mengurangi asupan lemak jenuh dan membantu mengelola berat badan.
Lebih Aman daripada Penggorengan dalam Minyak Banyak
Menggoreng makanan dalam minyak berlebih melibatkan suhu yang sangat tinggi, yang bisa berisiko bagi keselamatan. Air fryer tidak memiliki risiko tumpah atau terciprat minyak panas, sehingga lebih aman. Namun, pengguna tetap harus memperhatikan petunjuk penggunaan untuk memastikan keamanan.
Mengurangi Risiko Pembentukan Akrilamida Beracun
Proses penggorengan dalam minyak dapat menciptakan senyawa berbahaya seperti akrilamida. Senyawa ini terbentuk saat makanan dipanaskan pada suhu tinggi, termasuk dalam metode penggorengan tradisional maupun dengan udara panas. Meski penelitian menunjukkan bahwa dosis akrilamida pada manusia jauh lebih rendah dibandingkan hewan, risiko karsinogenik tetap menjadi perhatian.

Studi tahun 2024 menemukan bahwa kentang yang digoreng dengan air fryer mengandung sedikit lebih banyak akrilamida dibandingkan kentang yang digoreng dalam minyak banyak atau oven. Namun, perendaman kentang sebelum proses memasak dapat mengurangi pembentukan akrilamida di semua metode.

Studi lain pada 2020 menunjukkan bahwa penggunaan air fryer menghasilkan lebih sedikit akrilamida dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) pada ayam dibandingkan metode penggorengan tradisional. Penelitian ini menunjukkan bahwa air fryer bisa menjadi alternatif yang lebih sehat tanpa mengorbankan rasa.

Penggunaan lebih sedikit minyak saat memasak juga membantu dalam mengelola berat badan dan mencegah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan obesitas. Dengan demikian, air fryer bukan hanya alat masak modern, tetapi juga pilihan yang lebih bijak untuk gaya hidup sehat.