
Pemanfaatan Energi Terbarukan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Desa
Pada tahun 2021, Kabupaten Karawang menduduki posisi sebagai salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Barat. Namun, melalui berbagai inisiatif dan program pemberdayaan masyarakat, Karawang berhasil menekan jumlah penduduk miskin. Salah satu sektor yang memberikan dampak signifikan adalah argoindustri, khususnya budidaya jamur merang.
Budidaya Jamur Merang dan Tantangan yang Dihadapi
Ikin, Ketua Kelompok Tani Tirta Makmur Dusun Tanjung Jata, Desa Muara, Cilamaya Wetan, Karawang menjelaskan bahwa permintaan terhadap produk jamur meningkat pesat, menjadi peluang bagi petani untuk melakukan budidaya. Namun, biaya operasional yang tinggi menjadi kendala utama dalam mengembangkan usaha ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Ikin dan kelompok tani bekerja sama dengan Pertamina melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB). Program ini bertujuan meningkatkan perekonomian dan lingkungan desa dengan memanfaatkan energi terbarukan. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang digunakan untuk pompa air, penetasan telur ayam, serta penerangan.
Peningkatan Kapasitas PLTS dan Dampak Ekonomi
Pada Juli 2025, kapasitas PLTS yang awalnya 2,2 kWp dan baterai 5 kWh ditingkatkan menjadi 6,6 kWp dengan kapasitas baterai mencapai 15 kWh. Peningkatan ini berhasil menurunkan biaya operasional budidaya jamur merang dan usaha lainnya, dengan penghematan listrik mencapai 13,9 juta rupiah per tahun. Manfaat dari PLTS ini dirasakan oleh 1.200 warga Desa Muara.
Selain itu, penggunaan energi terbarukan juga membantu mengurangi emisi karbon sebesar 8,58 tonCO2eq per tahun. Ikin menyampaikan rasa syukur atas dukungan dari Pertamina, karena sebelumnya petani jamur menggunakan listrik berbayar, sementara kelebihan daya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha lainnya.
Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan Melalui DEB
Program Desa Energi Berdikari tidak hanya berfokus pada energi terbarukan, tetapi juga memperkuat perekonomian masyarakat. Kelompok Tani Tirta Makmur di Desa Muara menerapkan pertanian terintegrasi dengan memanfaatkan PLTS untuk budidaya jamur, jambu kristal, mangga, kembang kol, cabai rawit, ternak ayam kampung, produksi kompos organik, serta pengolahan limbah.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa Pertamina berkomitmen untuk menyediakan energi bersih bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. Program DEB mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan mengatasi ketimpangan akses energi melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Saat ini, Pertamina memiliki 176 Program DEB di seluruh Indonesia, dengan 70 persen di luar Pulau Jawa. Program ini telah memberikan manfaat langsung kepada 186.316 penerima, termasuk 42 warga dengan disabilitas. Total energi listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan mencapai 757.759 Watt Peak (Wp), serta pengurangan emisi karbon sebesar 729.808 TonCO2eq per tahun.
Dampak ekonomi dari program DEB mencapai 3,7 miliar rupiah per tahun. Fadjar menambahkan bahwa program ini juga berkontribusi pada penciptaan nilai ekonomi masyarakat desa.
Komitmen Pertamina dalam Transisi Energi
Desa Energi Berdikari merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia nomor 6, yaitu membangun desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Selain itu, program ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) serta pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin dalam transisi energi berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini dilakukan sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!