Leony Bicara Soal Pajak Rumah Warisan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Leony Mengeluhkan Pajak Warisan Saat Balik Nama Rumah

Leony Vitria Hartanti, yang akrab dipanggil Leony, kini menjadi sorotan di media sosial. Ia mengunggah video yang berisi keluhannya terkait pajak warisan saat ingin melakukan balik nama rumah dari ayahnya ke namanya sendiri. Video ini dibagikan pada Senin (8/9/2025) dan langsung mendapat respons beragam dari netizen.

Di dalam video tersebut, Leony menyampaikan rasa tidak puasnya karena harus membayar BPHTB sebesar 2,5 persen dari nilai rumah. Padahal, ia mengaku rutin membayar PBB dan pajak lainnya saat membeli rumah. Keluhan ini membuat banyak orang ikut merasakan kesamaan situasi, sementara sebagian lainnya justru menilai Leony secara negatif.

Proses Balik Nama Rumah yang Menyebabkan Pajak Warisan

Leony menjelaskan bahwa proses balik nama rumah dari ayahnya ke namanya dikategorikan sebagai warisan. Sayangnya, ayahnya yang meninggal pada tahun 2021 tidak pernah menulis surat warisan terkait rumah tersebut. Hal ini menyebabkan Leony harus mengurus surat waris agar bisa melakukan balik nama.

“Kita mau ngurus nih balik nama. Ternyata tuh jatuhnya warisan. Nah kalau warisan, berarti kita harus ngurus surat waris karena bokap gua itu gak pernah ada tuh surat warisan, bahwa rumah ini akan diserahkan ke kita atau apa gitu,” ujarnya.

Akibatnya, Leony harus membayar pajak warisan sebesar 2,5 persen dari nilai rumah. Jumlah ini mencapai puluhan juta rupiah. Banyak netizen setuju bahwa pajak ini cukup mahal, terlebih hanya untuk proses balik nama.

Rasa Tidak Adil Karena Rutin Membayar Pajak

Leony menyayangkan situasi ini karena ia mengaku telah rutin membayar pajak. Baik saat membeli rumah maupun tiap tahunnya dengan membayar PBB. Ia merasa tidak adil jika harus membayar lagi hanya untuk balik nama.

“I just feel it's not fair. Kayak ini rumah pas dibeli kita udah bayar pajak, tiap tahun kita bayar PBB, terus sekarang cuma ganti nama dari bokap ke gua, gua harus bayar lagi, kena lagi,” ujarnya.

Setelah video viral, Leony membagikan tambahan informasi melalui beberapa slide. Ia mengatakan bahwa jika hanya dikenakan biaya administrasi untuk paper work, ia tidak masalah. Namun, jika harus membayar 2,5 persen dari nilai rumah hanya untuk balik nama, itu sangat memberatkan baginya.

Memahami Aturan Pajak BPHTB

Meskipun memiliki keluhan, Leony tetap memahami bahwa untuk balik nama, baik rumah tersebut dikategorikan sebagai hibah, waris, atau memiliki SKB, maka tetap harus membayar BPHTB. Ia menegaskan bahwa keluhannya bukan tentang pembayaran pajak lain atau biaya administrasi.

“Kesimpulannya: apa pun namanya, mau hibah lah, waris lah, mau punya SKB lah, kalau kita mau urus balik nama, kita TETAP HARUS BAYAR BPHTB itu,” tulisnya.

Leony juga mengakui bahwa dirinya mendapat pelajaran baru tentang pajak waris setelah curhat di media sosial. Ia menegaskan bahwa sebagai warga negara Indonesia, ia selalu rutin membayar pajak.

Menolak Penilaian Negatif dari Netizen

Leony menegaskan bahwa ia hanya sedang curhat dan tidak bermaksud untuk mengecam aturan. Ia juga menyampaikan bahwa tidak semua netizen merasa perlu mengeluh tentang pajak. Ia menyarankan agar mereka yang merasa sama bisa berbagi pengalaman di kolom komentar tanpa menilai orang lain.

“Jadi kalau yang mau numpang curhat di kolom komen gua terkait masalah pajak, ya silahkan (secara banyak yang senasib sama gua). Tapi gak usah nge-judge kita-kita yang ngomel hanya karena kalian gak ngerasa perlu ngomel soal pajak,” tegasnya.

Leony juga membandingkan sistem pajak di Indonesia dengan Jepang. Meskipun pajak di Jepang lebih tinggi, masyarakat justru merasakan manfaatnya seperti fasilitas umum, kesehatan, dan pensiunan yang lebih baik.