[LANGSUNG] Kerusuhan Demo Penolak Tunjangan Anggota DPR RI, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Unjuk Rasa Ricuh di Sekitar Gedung DPR

Massa yang melakukan aksi unjuk rasa menentang tunjangan besar yang diberikan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berlangsung dengan suasana yang tidak terkendali. Aksi ini dimulai sejak siang hari dan berpindah ke area Gerbang Pancasila atau bagian belakang Gedung DPR.

Unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat ini awalnya berjalan damai, tetapi kemudian memanas setelah satu unit kendaraan bermotor dibakar oleh para pengunjuk rasa. Tindakan tersebut memicu reaksi dari pihak kepolisian yang langsung mengambil tindakan untuk mengamankan situasi.

Salah satu isu utama yang disampaikan oleh massa adalah tuntutan agar tunjangan yang diberikan kepada anggota DPR segera dihentikan. Mereka merasa bahwa besaran tunjangan tersebut tidak proporsional dengan kinerja dan tanggung jawab yang diemban oleh para anggota dewan.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa tolak tunjangan DPR juga telah berlangsung di depan Gedung DPR RI. Namun, kali ini aksi lebih intensif dan berujung pada bentrokan antara massa dan aparat kepolisian. Untuk mengatasi situasi yang memburuk, pihak kepolisian menggunakan alat semprot air untuk menghalau massa yang mulai tidak terkendali.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya menyatakan bahwa sebanyak 1.200 personel polisi diterjunkan untuk menjaga keamanan selama aksi unjuk rasa berlangsung. Langkah ini diambil guna memastikan bahwa aksi tidak berkembang menjadi keributan yang lebih besar dan dapat membahayakan keselamatan masyarakat.

Reaksi Masyarakat dan Komentar Publik

Aksi ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, baik melalui media sosial maupun platform berita online. Banyak warga yang menyampaikan dukungan terhadap tuntutan massa, sementara sebagian lainnya menilai bahwa aksi tersebut terlalu keras dan tidak perlu dilakukan.

Beberapa netizen menyebutkan bahwa masalah tunjangan anggota DPR seharusnya ditangani melalui jalur hukum dan dialog, bukan melalui aksi yang bisa berujung pada kerusuhan. Di sisi lain, banyak yang merasa bahwa tuntutan massa cukup wajar, mengingat besaran tunjangan yang diberikan dinilai tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat umum.

Dampak dari Aksi Unjuk Rasa

Aksi unjuk rasa ini tidak hanya memengaruhi keamanan di sekitar Gedung DPR, tetapi juga berdampak pada lalu lintas dan aktivitas sehari-hari di sekitar lokasi. Beberapa jalan utama di sekitar gedung sempat terganggu akibat penutupan jalan oleh pihak kepolisian.

Selain itu, aksi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas mekanisme pengawasan dan transparansi dalam pengelolaan anggaran negara. Banyak pihak menantikan adanya reformasi sistem yang lebih jelas dan terbuka, sehingga masyarakat dapat memantau penggunaan uang rakyat secara lebih baik.

Penutup

Unjuk rasa yang berlangsung ricuh ini menunjukkan bahwa isu tunjangan anggota DPR masih menjadi topik yang sensitif dan memicu emosi masyarakat. Meski ada upaya dari pihak kepolisian untuk mengamankan situasi, dampak dari aksi ini tetap dirasakan secara luas. Diperlukan solusi yang lebih konstruktif dan dialog yang lebih terbuka antara pemerintah dan masyarakat agar tidak terjadi hal serupa di masa depan.