
Dipublikasikan pada, 6 September -- 6 September 2025 1:44 AM
Mayoritas lahan pertanian Punjab dan Sindh terendam air. Banjir terbaru di Punjab telah menghancurkan lahan pertanian yang luas dan meninggalkan jutaan orang yang berjuang untuk bertahan hidup. Forum Bisnis Pakistan (PBF) telah memperingatkan bahwa hampir 60 persen tanaman beras, 35 persen kapas, dan 30 persen tebu sudah hilang di bagian tengah dan selatan Punjab.
Di balik statistik ini, ada para petani dan keluarga mereka; orang-orang yang bekerja keras dari pagi hingga malam, kini menyaksikan penghidupan mereka tenggelam. Lebih dari 1,8 juta orang di sepanjang daerah aliran sungai Chenab, Ravi, dan Sutlej sudah menderita.
Air banjir bergerak ke selatan, mengancam akan menyelamkan Sindh berikutnya. Bagi petani ini, tanaman bukan hanya hasil panen; mereka adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup. Ketika tanaman hilang, pendapatan juga hilang, sementara utang meningkat. Anak-anak lapar, dan seluruh desa tenggelam dalam putus asa.
Ketika petani menderita, seluruh bangsa menanggung konsekuensinya melalui harga makanan yang lebih tinggi dan kelangkaan. Petani di Punjab dan Sindh tidak boleh ditinggalkan. Mereka menyediakan makanan bagi negara, dan sekarang negara harus memberi makan mereka. Waktu untuk janji kosong telah berlalu. Oleh karena itu, tindakan harus dimulai sekarang.
Kerugian sudah mencapai miliaran rupee. Tanpa intervensi segera, keamanan pangan Pakistan berada dalam risiko serius. Ini tidak bisa dianggap sebagai hal biasa. Pemerintah harus mengumumkan darurat pertanian hari ini.
Petani membutuhkan bantuan darurat dan mereka memerlukannya dengan segera. Pinjaman tanpa bunga hingga 2 juta rupee bagi petani kecil dan menengah bukanlah amal, tetapi investasi dalam masa depan negara. Langkah-langkah seperti ini akan membantu mereka menanam kembali, membangun kembali, dan menstabilkan perekonomian secara keseluruhan.
Pada saat yang sama, reformasi jangka panjang sudah terlambat. Pemukulan ilegal di tepi sungai perlu dihapuskan. Saluran irigasi dan sistem air harus dibangun kembali, serta masyarakat harus diberi alat untuk menyimpan dan mengelola air secara aman. Jika langkah-langkah ini tidak segera diambil, banjir akan terus merusak kehidupan yang sama, setiap tahun. Petani Punjab dan Sindh berada di garis depan bencana ini. Meninggalkan mereka sekarang berarti meninggalkan masa depan Pakistan. *
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!