
Penemuan Mayat Pria di Kolam Penampungan Air Menggegerkan Semarang
Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Seorang pria ditemukan dalam kondisi membusuk di dalam kolam penampungan air yang disebut sebagai Reservoir Siranda, Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur. Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu (16/8/2025) dan langsung mengundang perhatian masyarakat setempat.
Awal Mula Penemuan Mayat
Menurut informasi yang dihimpun, penemuan mayat tersebut berawal dari laporan orang hilang. Pihak kepolisian menduga bahwa jasad yang ditemukan adalah seorang pria bernama DKP (20 tahun), warga Tlogosari Kulon, Pedurungan. Saat ditemukan, jasad korban sudah dalam kondisi tidak utuh dan diduga telah meninggal selama sekitar dua minggu.
Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar, menyatakan bahwa penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban. Jasad korban telah dievakuasi dan akan menjalani proses otopsi.
Rekaman CCTV dan Peristiwa Keributan
Dari hasil penelusuran, korban sempat terekam dalam rekaman CCTV di sekitar lokasi. Dalam rekaman tersebut, korban terlihat memasuki area reservoir dalam keadaan goyah. Rekaman CCTV itu juga memiliki tanggal yang sama dengan waktu saat korban dilaporkan hilang oleh keluarganya, yaitu 30 Juli 2025.
Selain itu, pihak keluarga menyebutkan bahwa terdapat keributan di sekitar lokasi saat korban menghilang. Hal ini membuat pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari hubungan antara keributan tersebut dengan kematian korban.
Pengelolaan Reservoir Siranda Setelah Kejadian
Setelah kasus ini viral, PDAM Tirta Moedal Semarang yang mengelola Reservoir Siranda segera melakukan tindakan pencegahan. Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, Yudi Indarto, mengatakan bahwa reservoir tersebut telah dikuras dan diberi disinfektan sebelum digunakan kembali.
Yudi menjelaskan bahwa Reservoir Siranda termasuk objek vital yang tidak boleh dimasuki oleh pihak luar. Meskipun demikian, ia meminta masyarakat tetap tenang karena reservoir tersebut tidak lagi menyuplai air ke rumah warga selama dua bulan terakhir.
Tanggapan dari Pihak PDAM
Menurut Yudi, sistem reservoir Siranda hanya berfungsi sebagai cadangan. Ia menegaskan bahwa tidak ada gangguan selama lebih dari satu bulan, bahkan hingga dua bulan terakhir. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap penggunaan air yang berasal dari sistem tersebut.
Selain itu, pihak PDAM juga berkomitmen untuk terus memastikan kebersihan dan keamanan fasilitas air yang mereka kelola. Dengan tindakan cepat setelah kejadian ini, diharapkan masyarakat dapat merasa aman dan percaya pada layanan yang diberikan.
Kesimpulan
Kejadian penemuan mayat pria di dalam kolam penampungan air di Semarang menjadi perhatian besar bagi masyarakat dan aparat setempat. Proses penyelidikan dan tindakan pencegahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan PDAM menunjukkan komitmen untuk menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan tidak ada kejadian serupa terulang kembali di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!