Konsumsi Makanan Olahan Berlebihan Picu Kanker Paru-paru

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Konsumsi Makanan Olahan Berlebihan Picu Kanker Paru-paru

Makanan Olahan Tinggi Berisiko Meningkatkan Risiko Kanker Paru-Paru

Makanan seperti hotdog, pizza, mie instan hingga minuman berkarbonasi tidak hanya berdampak buruk pada berat badan, tetapi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Thorax menunjukkan bahwa konsumsi tinggi makanan ultra-olahan atau ultra processed foods (UPF) berkaitan dengan risiko kanker paru-paru, bahkan pada individu yang tidak pernah merokok.

Studi ini melibatkan sekitar 102.000 peserta berusia antara 55 hingga 74 tahun di Amerika Serikat. Peserta diminta mengisi kuesioner mengenai pola makan mereka, lalu dibagi berdasarkan tingkat konsumsi UPF. Hasilnya mengejutkan: kelompok yang paling banyak mengonsumsi UPF memiliki kemungkinan 41 persen lebih besar untuk didiagnosis kanker paru-paru dibandingkan dengan kelompok yang paling sedikit mengonsumsinya.

Secara spesifik, risiko kanker paru-paru non-sel kecil meningkat sebesar 37 persen, sementara risiko kanker paru-paru sel kecil yang lebih agresif meningkat sebesar 44 persen. Meskipun kanker paru-paru sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok, studi ini menunjukkan bahwa risiko serupa juga muncul pada bukan perokok yang memiliki konsumsi UPF tinggi.

Tim Rebbeck, PhD, seorang profesor pencegahan kanker di Harvard TH Chan School of Public Health, menyatakan bahwa meski mekanisme pasti belum sepenuhnya diketahui, peradangan sistemik diperkirakan memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Para peneliti menduga bahwa makanan ultra olahan yang kaya akan pengawet, garam, lemak, dan gula dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh. Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa membantu pertumbuhan sel kanker. Meskipun temuan ini belum membuktikan hubungan sebab akibat secara pasti, para ahli menekankan bahwa mengurangi konsumsi makanan ultra olahan bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

Rebbeck menambahkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya akan bahan alami, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian dapat mengurangi risiko kanker. Hal ini berarti, selain berhenti merokok yang tetap menjadi faktor risiko utama kanker paru-paru, pola makan yang berbasis makanan segar dan minim olahan juga bisa membantu tubuh lebih terlindungi.

Tips Mengurangi Konsumsi Makanan Ultra Olahan

Menghindari UPF sepenuhnya mungkin sulit di era yang serba instan. Namun, ahli menyarankan untuk menyeimbangkan piring makan kita. Lebih banyak sayur, buah, ikan, dan biji-bijian, serta lebih sedikit makanan instan.

Alih-alih mengonsumsi mie instan setiap malam, coba ganti dengan nasi hangat, lauk ikan, dan sayuran. Atau jika biasa sarapan dengan sereal manis, imbangi dengan buah segar dan protein sehat.

Dengan pola makan yang lebih baik, tubuh tidak hanya mendapatkan energi, tetapi juga perlindungan jangka panjang dari berbagai penyakit, termasuk kanker paru-paru. Perubahan kecil dalam pola makan dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan keseluruhan.