
Sejarah dan Fungsi GOR Kasim Tagok di Aceh Singkil
Gelanggang olahraga (GOR) yang terletak di Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan GOR. Namun, tidak semua warga tahu bahwa nama resmi dari gelanggang olahraga tersebut adalah Kasim Tagok. Nama ini diambil dari tokoh penting yang pernah berkontribusi besar bagi daerah ini.
GOR Kasim Tagok berada di pinggir jalan raya kawasan Ketapang Indah. Lokasinya cukup strategis dan menjadi pusat kegiatan olahraga serta acara penting di wilayah tersebut. Meski memiliki fasilitas seperti podium utama, lapangan sepak bola, tribun penonton, mushala, dan kamar mandi, keberadaannya saat ini terkesan kurang terawat. Warga berharap agar bangunan ini dapat difungsikan sesuai dengan namanya, bukan hanya untuk acara seremonial tingkat kabupaten, tetapi juga sebagai tempat olahraga harian bagi masyarakat.
Seorang warga setempat, Didi, mengatakan bahwa istilah "GOR" sudah sangat akrab di kalangan masyarakat. Ia menyebutkan bahwa jika ada orang menyebut GOR, maka maksudnya adalah GOR Kasim Tagok yang berada di Ketapang Indah. Ia berharap agar fasilitas olahraga ini bisa digunakan secara optimal dan dirawat dengan baik agar tetap bermanfaat bagi generasi mendatang.
Stadion Kasim Tagok memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Aceh Singkil. Tempat ini pernah menjadi lokasi penyelenggaraan acara-acara besar, seperti peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia hingga perayaan hari jadi kabupaten. Stadion ini dibangun pada masa pemerintahan Bupati Aceh Singkil, H Makmursyah Putra. Perhelatan pertama yang diselenggarakan di sini adalah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXXII Tingkat Provinsi Aceh tahun 2003, yang dibuka oleh Menteri Agama RI, Prof DR KH Said Agil Husin Al-Munawar.
Sebelum diberi nama Kasim Tagok, kawasan ini dikenal dengan sebutan Tengkorak. Ada dua versi mengenai asal usul nama tersebut. Versi pertama mengatakan bahwa lokasi ini pernah ditemukan tengkorak pada tahun 1970-an. Sementara itu, versi kedua lebih dekat dengan fakta nyata, yaitu adanya gambar tengkorak di pintu masuk GOR. Gambar ini dibuat ketika kawasan ini digunakan sebagai tempat pengolahan kayu oleh PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti).
Pada masa kejayaan industri kayu di Aceh Singkil, area sekitar GOR menjadi basecamp dan tempat pengolahan balok oleh PT Gruti. Hal ini menjelaskan mengapa banyak ditemukan sisa serbuk gergaji di sekitar lokasi, termasuk di samping RRI Aceh Singkil yang berada di sebelah timur GOR Kasim Tagok. Namun, seiring runtuhnya masa kejayaan kayu, pengolahan kayu di kawasan ini berhenti.
Awalnya, GOR hanya disebut sebagai GOR saja. Nama Kasim Tagok baru diberikan belakangan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan dedikasi Kasim Tagok terhadap Aceh Singkil. Kasim Tagok adalah putra Aceh Singkil kelahiran Cingkam, Gunung Meriah, yang pernah menjabat sebagai Bupati Aceh Selatan dari tahun 1965 hingga 1970. Saat itu, wilayah Aceh Singkil masih bagian dari Kabupaten Aceh Selatan. Wilayah ini akhirnya berdiri sebagai kabupaten sendiri pada tahun 1999.
Warga sekitar GOR Kasim Tagok berharap agar bangunan warisan almarhum H Makmursyah Putra, bupati Aceh Singkil pertama, dapat dirawat dan difungsikan dengan baik. Dengan perawatan yang memadai, GOR Kasim Tagok bisa kembali menjadi pusat aktivitas olahraga dan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!