Pengeboman Besar Israel: 5 Negara Diserang dalam 48 Jam!

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pengeboman Besar Israel: 5 Negara Diserang dalam 48 Jam!

Peningkatan Tindakan Militer Israel di Lima Negara Timur Tengah

Dalam kurun waktu 48 jam di awal September 2025, kawasan Timur Tengah mengalami peningkatan signifikan dalam tindakan militer dan eskalasi konflik. Serangan yang terjadi melibatkan berbagai bidang seperti darat, laut, dan udara, menyebar ke lima negara berbeda. Laporan internasional menyebutkan bahwa setidaknya ada lima lokasi berbeda yang menjadi sasaran serangan atau dikaitkan dengan operasi Israel.

Serangan di Jalur Gaza

Pertama adalah serangan lanjutan di Jalur Gaza, Palestina, yang kembali membara pada tanggal 6 September 2025 dan berlanjut hingga tanggal 9. Penyerangan ini merupakan kelanjutan dari invasi militer yang sudah berlangsung lebih lama. Dalam operasi ini, peringatan evakuasi dan pemboman gedung-gedung tinggi dilakukan, yang memicu perpindahan massal warga sipil.

Serangan terhadap Kapal Bantuan di Tunisia

Kedua, sebuah kapal konvoi Global Sumud Flotilla (GSF), yang merupakan kapal utama bantuan ke Gaza, disandarkan di pelabuhan Tunisia dan diduga kuat diserang oleh drone Israel pada tanggal 9 September 2025. Para aktivis memiliki bukti video yang menunjukkan api menjulur dari atas kapal, yang mereka duga berasal dari drone. Meskipun otoritas Tunisia menyatakan temuan awal belum menunjukkan jejak drone, penyelidikan terus dilakukan untuk mencari sumber kemungkinan internal.

Serangan di Suriah dan Lebanon

Ketiga, sejumlah titik di Suriah, tepatnya di sekitar Homs, Latakia, dan Palmyra, diserang dengan peluncuran rudal dari pesawat Israel pada 8 September 2025 dan berlanjut hingga satu hari setelahnya. Keempat, di wilayah timur Lebanon, yaitu Bekaa atau Hermel, pada 9 September 2025 dengan metode serupa. Menurut media pro-pemerintah dan kantor berita lokal, kedua negara tersebut menargetkan fasilitas militer atau posisi yang dianggap berhubungan dengan jaringan bersenjata regional.

Serangan di Doha, Qatar

Terakhir, serangan kejutan terbesar terjadi di distrik diplomatik Doha, Qatar, pada 9 September 2025 dengan serangan udara. Alasan Israel menyerang Qatar adalah karena ingin menargetkan pejabat-pejabat Hamas yang sedang berada di ibu kota Qatar untuk perundingan. Namun, Hamas menyatakan bahwa pimpinan dan atasannya selamat meski ada korban di tingkat bawahan. Seorang anggota keamanan Qatar dilaporkan tewas dalam insiden ini.

Pernyataan Israel dan Reaksi Internasional

Israel melalui pernyataan-pernyataan yang dilaporkan media membenarkan operasi-operasi tertentu sebagai penargetan terhadap tokoh-tokoh yang dianggap merencanakan atau memfasilitasi serangan terhadap warga Israel (kecuali di Tunisia). Contohnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan menyatakan operasi semacam itu “entirely justified” setelah insiden penembakan di Jerusalem dan kematian personel militer Israel.

Di sisi lain, perwakilan PBB dan pejabat internasional mengutuk eskalasi di lima negara oleh Israel. Sekjen PBB António Guterres mengecam keras Israel karena itu. “Saya mengutuk pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Qatar. Semua pihak harus bekerja menuju tercapainya gencatan senjata permanen, bukan merusaknya,” ujar Guterres kepada wartawan.

Komentar Saksi Mata dan Reaksi Internasional

Saksi mata di pelabuhan Tunisia memberikan gambaran dramatis atas apa yang mereka lihat. Aktivis Miguel Duarte mengatakan bahwa dirinya benar-benar melihat apa yang dia gambarkan sebagai drone Israel. “Drone itu melayang beberapa detik di atas tumpukan pelampung, lalu menjatuhkan sebuah bom... [yang] meledak dan menyebabkan nyala api besar,” ujar Duarte. Pernyataan semacam ini memperkuat klaim aktivis meski bukti forensik independen belum lengkap.

Reaksi internasional sangat cepat. Negara-negara di kawasan Teluk, beberapa pemerintahan Eropa, dan lembaga internasional mengecam keras serangan di tanah Qatar yang terbaru. Sementara negara-negara lain menyerukan penyelidikan atas dugaan serangan terhadap kapal bantuan di Tunisia.

Tantangan Verifikasi dan Informasi

Sekjen PBB menekankan bahwa tindakan yang mengganggu proses mediasi berisiko menghancurkan peluang tercapainya gencatan senjata yang lebih luas. Di level diplomatik, serangkaian serangan lintas-negara ini memicu kekhawatiran eskalasi yang bisa menyeret lebih banyak aktor regional ke dalam konfrontasi yang lebih luas.

Untuk beberapa insiden (termasuk klaim drone di Tunisia), proses verifikasi independen masih berlangsung. Di banyak titik lain (Doha, Suriah, Lebanon, Gaza) informasi dasar seperti tanggal dan jenis serangan dilaporkan oleh beberapa lembaga besar. Namun, rincian jam pelaksanaan yang tepat dan dokumentasi forensik lengkap belum selalu tersedia untuk publik. Dalam situasi cepat berubah seperti ini, laporan resmi militer sering keluar setelah operasi dan investigasi forensik dapat memakan waktu.