
Peran Rumah Ibadah dalam Pelayanan Masyarakat di Daerah Terpencil
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Barat, Sadrak Simbiak, menekankan bahwa rumah ibadah memainkan peran penting sebagai garda terdepan dalam pelayanan masyarakat di daerah-daerah yang jauh dan sulit dijangkau. Menurutnya, keberadaan rumah ibadah tidak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Sadrak Simbiak mengatakan bahwa pemuka agama memiliki posisi strategis dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan membangun karakter masyarakat. Ia menyampaikan bahwa jika ada layanan yang bisa mencapai daerah terpencil, itu bukan berasal dari pemerintah, melainkan dari rumah ibadah. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas agama sering kali menjadi pelopor dalam memberikan layanan kepada masyarakat yang kurang mendapat perhatian.
Dalam acara "Temu Konsultasi Bersama Menteri Agama RI" di Jakarta, Senin (25/08/2025), Sadrak Simbiak menyampaikan apresiasinya terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Ia mengungkapkan bahwa pencerahan yang diberikan dalam pembukaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) FKUB se-Indonesia beberapa bulan lalu memberikan dampak positif dan memotivasi tokoh-tokoh lintas agama, termasuk di Papua Barat.
Setelah Silatnas, Sadrak Simbiak langsung menginisiasi pertemuan dengan para tokoh lintas agama di Papua Barat. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan memperluas wawasan tentang pentingnya kerukunan antarumat beragama. Selain itu, ia juga menyambut baik inisiatif Kementerian Agama tentang kurikulum cinta yang menempatkan nilai-nilai kemanusiaan sebagai dasar pendidikan keagamaan.
Menurut Sadrak Simbiak, kurikulum cinta ini perlu diterapkan tidak hanya kepada masyarakat umum, tetapi juga kepada para pemuka agama. Dengan demikian, pemuka agama dapat memahami pentingnya menghargai perbedaan dan tidak menciptakan tekanan atas perbedaan tersebut. Ia menegaskan bahwa Tuhan dimuliakan di tempat di mana manusia dihargai.
Pendekatan Spiritual dalam Pelestarian Lingkungan
Mengenai isu lingkungan, Sadrak Simbiak mengapresiasi pengembangan pemikiran ekoteologi sebagai dasar spiritual dalam merawat bumi. Ia menilai bahwa pendekatan spiritual ini sangat penting dalam membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Ia menyarankan adanya pertemuan tingkat global untuk membangun kesadaran bersama terhadap pelestarian lingkungan. Menurutnya, kerusakan lingkungan yang sedang terjadi di Papua Barat dan Papua Barat Daya merupakan suara hati umat yang perlu didengarkan. Ia menekankan perlunya inisiatif global untuk menyelamatkan bumi dan melindungi alam.
Pentingnya Anggaran dalam Pencegahan dan Penguatan Masyarakat
Sadrak Simbiak juga menyoroti pentingnya dukungan anggaran terhadap program-program pencegahan dan penguatan masyarakat. Ia menyampaikan bahwa meskipun efisiensi anggaran adalah hal yang penting, namun perlu diingat bahwa membiayai pencegahan jauh lebih ringan dibandingkan membiayai kerusakan yang sudah terjadi.
Ia berharap pemerintah terus melibatkan para tokoh agama dalam setiap kebijakan strategis. Menurut Sadrak Simbiak, tokoh agama memiliki kedekatan yang kuat dengan masyarakat dan berperan vital dalam menjaga ketahanan sosial dan spiritual bangsa. Dengan melibatkan tokoh agama, pemerintah dapat memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!