
Fokus pada Keselamatan Atlet dan Kepatuhan terhadap Aturan dalam Porprov Bali
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali menegaskan bahwa keselamatan atlet menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali. Dalam ajang yang diadakan setiap dua tahun ini, seluruh cabang olahraga yang berpartisipasi diminta untuk mematuhi pedoman teknis yang telah ditetapkan.
Setiap cabang olahraga (cabor) wajib mengikuti Technical Handbook (THB) dan memastikan semua atlet membawa Kartu Tanda Anggota (KTA). Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan keterlibatan aktif para atlet dalam pertandingan.
Menurut Ketua Pengawas dan Pengarah Porprov Bali XLVI/2025, Maryoto Subekti, pentingnya koordinasi dengan tim kesehatan khususnya untuk cabor yang melibatkan kontak fisik. Ia menekankan bahwa keselamatan atlet harus menjadi prioritas utama dalam segala situasi.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjunjung tinggi semangat fair play. Koordinasi yang baik antar cabor dan panitia juga diperlukan agar hasil pertandingan dapat segera diumumkan dan diupload secara cepat.
"Semua cabor yang sudah mulai bertanding diharapkan hadir dalam acara pembukaan," ujar Maryoto Subekti.
Peran Technical Delegate dalam Penyelenggaraan Porprov
Di sisi lain, Kepala Bidang Pertandingan Porprov Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka atau lebih akrab disapa Gung Cok, menjelaskan tugas dan peran Technical Delegate (TD). Menurutnya, TD memiliki tanggung jawab dalam memastikan jadwal pertandingan serta hasil dari setiap pertandingan disampaikan kepada pihak terkait.
Ia menyatakan bahwa semua hasil pertandingan harus ditandatangani oleh TD sebagai bentuk validasi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya perselisihan atau perdebatan terkait hasil pertandingan.
Pembaruan perolehan medali akan diumumkan setiap hari pukul 19.00 Wita. Jika ada pertandingan yang berlangsung melebihi waktu tersebut, pembaruan akan dilakukan keesokan harinya.
Pentingnya Patuh pada Aturan THB
Gung Cok menegaskan bahwa semua pertandingan harus berjalan sesuai aturan yang tercantum dalam Technical Handbook (THB). Ia menekankan bahwa tidak boleh ada perdebatan atau penolakan terhadap keputusan wasit.
"Jangan lagi ada gugat-menggugat saat pertandingan berlangsung. Jika ada hal yang tidak bisa dihindari, maka harus ada TD yang hadir untuk memberikan keputusan akhir," tegasnya.
Dengan adanya pengawasan ketat dan koordinasi yang baik antara cabor, panitia, serta technical delegate, diharapkan Porprov Bali dapat berjalan dengan lancar dan aman bagi seluruh peserta. Selain itu, semangat sportivitas dan kejujuran dalam setiap pertandingan akan menjadi nilai tambah dalam penyelenggaraan acara ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!