
Perkembangan Siklon Tropis Kajiki yang Terbentuk dari Bibit Siklon 90W
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan Siklon Tropis Kajiki. Siklon ini terbentuk dari bibit siklon 90W dan kini sedang bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Pada Selasa (26/8/2025) pukul 07.00 WIB, BMKG mencatat bahwa siklon tersebut berada di daratan Laos, tepatnya pada koordinat 18,7°LU dan 103,2°BT. Lokasi ini sekitar 1.640 km di sebelah utara-timur laut Lhokseumawe, Aceh.
Siklon Kajiki bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 9 knot (17 km/jam). Kecepatan ini menunjukkan bahwa siklon ini semakin menjauhi wilayah Indonesia. Dalam hal kekuatan angin maksimum, BMKG melaporkan bahwa angin mencapai kecepatan 35 knot atau sekitar 65 km/jam. Tekanan udara di area ini juga tercatat sebesar 998 hPa.
Prediksi Perkembangan dalam 24 Jam Berikutnya
BMKG memprediksi bahwa dalam 24 jam berikutnya (27/8/2025 pukul 07.00 WIB), Siklon Tropis Kajiki akan melemah. Hal ini disebabkan oleh posisinya yang berada di daratan Laos. Kekuatan angin diperkirakan berkurang menjadi 30 knot (55 km/jam) dengan tekanan udara meningkat menjadi 1004 hPa. BMKG juga menyatakan bahwa siklon ini diperkirakan akan punah dalam waktu 12 jam setelah prediksi tersebut.
Dampak yang Dirasakan di Wilayah Indonesia
Meskipun lokasi siklon jauh dari Indonesia, dampak tidak langsung tetap terasa, terutama pada kondisi laut. BMKG memberi peringatan adanya potensi gelombang tinggi kategori sedang, berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter. Wilayah yang paling terdampak adalah Laut Natuna Utara.
“Dampak yang paling terasa adalah peningkatan gelombang di wilayah perairan Natuna Utara. Nelayan dan masyarakat pesisir diimbau untuk tetap waspada,” tulis BMKG dalam keterangannya.
Perhatian terhadap Cuaca dan Keamanan
Citra satelit Himawari pada Selasa pagi menunjukkan jelas pusat Siklon Kajiki berada di atas daratan Laos. Pergerakannya semakin menjauhi Indonesia, namun BMKG tetap memantau perkembangan cuaca secara berkala. Masyarakat di daerah pesisir, khususnya di wilayah Natuna, diminta untuk tetap mengikuti informasi terkini dari BMKG agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Langkah-Langkah Pencegahan yang Disarankan
Untuk memastikan keselamatan, masyarakat diimbau:
- Memperhatikan informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG.
- Menghindari aktivitas di laut saat gelombang tinggi terjadi.
- Menjaga kesiapan diri dan keluarga dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
- Menyampaikan informasi kepada warga sekitar jika terjadi perubahan cuaca yang signifikan.
BMKG terus melakukan pemantauan intensif terhadap siklon ini dan akan memberikan update terkini jika ada perubahan signifikan. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik, serta mengikuti instruksi dari instansi terkait.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!