Stok dan Harga Beras di Bandung Raya Aman, Polda Jabar Lakukan Pemantauan Berkala
Pemerintah dan aparat kepolisian terus memastikan ketersediaan beras di wilayah Jawa Barat tetap stabil. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya kelangkaan atau penimbunan yang bisa merugikan masyarakat. Khususnya di Bandung Raya, stok beras tercatat dalam kondisi aman dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mudah.
Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar, Kombes Wirdhanto Hadicaksono, menjelaskan bahwa Satgas Pangan Polda Jabar melakukan pengawasan langsung terhadap stok beras di pasar tradisional maupun ritel modern. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa tidak ada indikasi kelangkaan beras di wilayah tersebut.
“Dari hasil pengecekan yang kami lakukan secara langsung, stok beras di Bandung Raya dalam kondisi aman. Masyarakat bisa memperoleh beras sesuai kebutuhan tanpa mengkhawatirkan keterbatasan pasokan,” ujarnya.
Selain itu, harga beras juga menjadi fokus utama dalam pemantauan. Dalam hal ini, harga beras medium dan premium masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 299 Tahun 2025.
“Di zona 1, termasuk Bandung Raya, harga beras medium ditetapkan sebesar Rp 13.500 per kilogram, sedangkan beras premium seharga Rp 14.900 per kilogram. Kami memastikan bahwa harga ini tetap dipatuhi oleh para pedagang,” tambahnya.
Upaya Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan
Pengecekan lapangan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolri dan Kabareskrim kepada seluruh jajaran kepolisian. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap lancar dan harga tetap stabil.
“Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan. Kami melakukan pengecekan fisik dan harga beras secara langsung agar distribusi berjalan lancar dan tidak terjadi penyimpangan,” katanya.
Pemantauan serentak tidak hanya dilakukan di Bandung Raya, tetapi juga di seluruh Polres jajaran Polda Jawa Barat pada hari yang sama. Langkah ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk mengantisipasi potensi permainan harga atau penimbunan beras oleh pihak tertentu.
“Dengan pengawasan ketat, masyarakat tetap bisa memperoleh beras dengan harga yang wajar sesuai HET,” ujarnya.
Kolaborasi dengan Instansi Terkait
Polda Jawa Barat juga menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan instansi terkait, seperti pemerintah daerah dan Badan Pangan Nasional. Tujuan utamanya adalah memastikan ketersediaan beras tetap terkendali dan tidak terjadi gangguan di pasar.
Selain itu, aparat kepolisian siap mengambil langkah tegas jika ditemukan praktik penimbunan atau manipulasi harga yang merugikan masyarakat. Kombes Wirdhanto menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan intensif dan menindak tegas setiap oknum yang mencoba merusak stabilitas pangan.
“Kami ingin memastikan masyarakat tenang dan tidak khawatir terhadap ketersediaan beras. Kami akan terus memantau dan mengambil tindakan tegas jika diperlukan,” tutupnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!