Kericuhan Demo 25 Agustus: Motor Dibakar, Pos Polisi Dirusak, Rel Ditutup, Tol Dialihkan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Demonstrasi di Sekitar Gedung DPR/MPR RI Berujung pada Kericuhan Besar

Pada tanggal 25 Agustus 2025, terjadi aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Aksi ini awalnya berjalan dengan tertib, tetapi kemudian berubah menjadi kericuhan besar yang menimbulkan kerusakan di beberapa titik. Massa yang awalnya berkumpul di depan gedung parlemen akhirnya dipukul mundur oleh aparat kepolisian. Setelah itu, mereka berpencar ke berbagai ruas jalan, menyebabkan gangguan pada fasilitas umum dan transportasi.

Motor Dibakar di Depan Gedung DPR

Salah satu momen paling mengerikan dalam aksi tersebut adalah ketika massa membakar motor yang terparkir di depan Gerbang Pancasila DPR/MPR. Api melahap kendaraan tersebut hingga hanya menyisakan rangka besi. Bau menyengat dari sisa kebakaran masih tercium kuat, sementara aspal sekitar dipenuhi arang dan plastik yang meleleh. Peristiwa ini memicu sorakan dan teriakan dari massa yang menyaksikan.

Pos Polisi Jadi Sasaran Amukan Massa

Tidak hanya kendaraan, sebuah pos polisi di Jalan Gerbang Pemuda juga menjadi target amukan massa. Mereka melempari bangunan dengan batu, kayu, dan batang bambu. Suara benturan keras menciptakan suasana mencekam. Beberapa pelaku perusakan menggunakan masker atau kain untuk menutupi wajah mereka, sementara sebagian lainnya mengenakan seragam sekolah. Ada juga peserta aksi yang hanya menyaksikan dari kejauhan.

Massa Memadati Rel Kereta Pejompongan

Setelah dipukul mundur, ribuan demonstran bergegas menuju rel kereta di bawah Kolong Jembatan Pejompongan. Mereka memanjat pagar pembatas dan memadati jalur kereta, sehingga perjalanan KRL terganggu. Massa sempat melempari aparat dengan batu dari rel, menyalakan petasan, serta mengibarkan bendera. Aparat yang berjaga menangkis dengan tameng dan membalas dengan tembakan gas air mata.

Gangguan perjalanan membuat banyak penumpang KRL harus berjalan kaki di rel sambil menahan rasa sakit akibat gas air mata. PT KAI Commuter mengimbau penumpang untuk menggunakan alternatif stasiun lain seperti Tanah Abang atau Kebayoran.

Sisa Kericuhan Masih Terlihat

Setelah aksi berakhir, Jalan Pejompongan Raya dipenuhi pecahan batu, botol, kayu terbakar, dan selongsong gas air mata. Bau gas masih terasa menusuk, membuat warga sekitar kesulitan bernapas. Beberapa pengendara motor bahkan berhenti untuk mencari air karena matanya terasa perih.

Tol Dalam Kota Sempat Ditutup

Kericuhan juga menjalar ke ruas Tol Dalam Kota. Massa sempat masuk hingga menyebabkan penutupan akses di beberapa titik. Kendaraan dari arah Cawang dialihkan keluar di KM 05+000, sedangkan dari arah sebaliknya keluar di KM 12+500. Polisi mengumumkan rekayasa lalu lintas dan mengimbau pengendara bersabar.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Kericuhan ini tidak hanya menimbulkan kerusakan fasilitas umum, tetapi juga memicu keresahan masyarakat sekitar. Aktivitas warga terganggu, pedagang kaki lima menutup lapak lebih awal, dan pengguna transportasi umum terpaksa mencari jalur alternatif. Aksi ini juga memperlihatkan bagaimana demonstrasi yang seharusnya menjadi wadah penyampaian aspirasi berubah menjadi kerusuhan yang merugikan banyak pihak.

Penindakan Aparat Pasca Kericuhan

Aparat kepolisian telah mengamankan puluhan orang yang diduga provokator. Mereka masih menjalani pemeriksaan untuk mengungkap dalang kericuhan. Polisi juga mendata kerusakan fasilitas umum dan kendaraan sebagai bahan penyelidikan lanjutan.

Catatan Penting dari Aksi 25 Agustus

Kericuhan ini menjadi catatan penting bahwa unjuk rasa di kawasan DPR kerap berujung bentrok. Hal ini menegaskan perlunya pola komunikasi yang lebih efektif antara pemerintah dan masyarakat agar aspirasi tidak selalu berakhir pada perusakan fasilitas dan kekerasan.